RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi berencana menyewakan lahan barang milik daerah (BMD) atau aset yang berada di wilayah Kota Bekasi. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk menggenjot pendapatan asli daerah (PAD) di tengah kondisi yang “seret”.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Kabupaten Bekasi, Hudaya, mengatakan bahwa dua bidang lahan BMD di Kota Bekasi akan disewakan.
“Saat ini ada dua bidang lahan yang akan dikerjasamakan, yakni eks Kantor KONI dan bekas TK di Jalan Raya Rawa Tembaga, Kota Bekasi,” kata Hudaya kepada Radar Bekasi, Selasa (15/4).
Menurut Hudaya, kerja sama pengelolaan BMD memiliki potensi pendapatan yang cukup besar. Ia mencontohkan satu bidang lahan BMD yang telah disewakan dan kini digunakan sebagai tempat usaha Bakso Lapangan Tembak Senayan di Kota Bekasi, dengan nilai sewa mencapai Rp5,5 miliar untuk lima tahun.
BACA JUGA: Bapenda Kabupaten Bekasi Tingkatkan Kekompakan Petugas Pajak
“Dibuatnya lima tahun sekali untuk memaksimalkan pendapatan daerah,” ucap Hudaya.
Di sisi lain, Hudaya menyampaikan bahwa pihaknya tengah melakukan pendataan dan perapihan aset BMD, termasuk proses sertifikasi untuk menjamin keamanan status kepemilikan aset atas nama Pemkab Bekasi.
“Proses pensertifikatan masih menjadi prioritas kami, salah satunya untuk melengkapi kepemilikan alas hak atas tanah,” katanya.
Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Bekasi, Ridwan Arifin, mengungkapkan bahwa pihaknya pernah melakukan rapat dengar pendapat terkait hal BMD. Namun, dalam rapat tersebut belum disertai data yang valid.
BACA JUGA: Bapenda Kabupaten Bekasi Optimalkan Pajak Daerah
“Kami akan menggelar rapat kerja lanjutan, tapi harus disertai dengan data lengkap agar pembahasannya komprehensif, terutama dalam optimalisasi potensi pendapatan dari sektor BMD,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa Iwang ini mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu data dari BPKD mengenai jumlah bidang BMD yang akan dikerjasamakan, serta potensi nilai pendapatan asli daerah (PAD) yang bisa dihasilkan.
“Kami masih menunggu data dari BPKD jumlah bidang yang dikerjasamakan. Tujuannya adalah supaya dapat meningkatkan gali potensi dari BMD,” jelasnya.(and)