RADARBEKASI.ID, JAKARTA – Keputihan adalah keluarnya cairan atau lendir dari vagina dan leher rahim yang berfungsi menjaga kebersihan, kelembapan, serta melindungi area kewanitaan dari infeksi.
Kondisi ini umumnya normal dan bisa dialami oleh perempuan dari usia remaja hingga dewasa, meskipun bagi sebagian wanita, keputihan bisa terasa mengganggu.
Namun, ada kalanya keputihan menandakan hal yang tidak normal. Karena itu, penting bagi setiap perempuan untuk mengenali perbedaan antara keputihan normal dan yang tidak, agar dapat lebih menjaga kesehatan organ intim.
Melansir dari Alodokter, berikut ciri-ciri keputihan yang normal dan tidak normal, diantaranya:
Keputihan Normal
Keputihan bisa dibedakan menjadi normal dan tidak normal. Ciri-ciri keputihan yang normal antara lain berwarna bening atau sedikit keruh seperti air susu, memiliki konsistensi yang encer atau sedikit kental, dan tidak berbau.
Jumlahnya pun berkisar antara setengah hingga satu sendok teh (2–5 ml). Namun, setiap wanita mungkin mengalami perbedaan dalam kekentalan, warna, dan jumlah keputihan yang keluar.
Baca Juga: Sederet Manfaat Jalan Kaki di Pagi Hari yang Baik untuk Kesehatan Tubuh
Keputihan bisa lebih kental pada waktu-waktu tertentu, seperti saat ovulasi, menyusui, munculnya gairah seksual, kehamilan, penggunaan kontrasepsi, atau menjelang menstruasi.
Keputihan Tidak Normal
keputihan yang tidak normal atau berbahaya memiliki ciri-ciri tertentu. Beberapa tanda keputihan yang perlu diwaspadai meliputi jumlah yang lebih banyak dari biasanya, warna yang berubah menjadi kekuningan, hijau, coklat, atau keabu-abuan, bau yang tidak sedap, serta disertai gejala lain seperti gatal dan iritasi pada area vagina.
Penyebab Keputihan Tidak Normal
1. Infeksi jamur dapat ditandai dengan keputihan yang kental dan berwarna putih menggumpal seperti keju, disertai rasa gatal, pembengkakan, serta nyeri pada sekitar vulva, yang semakin terasa saat berhubungan seksual.
2. Vaginosis bakterialis menyebabkan keputihan yang berubah warna menjadi putih, abu-abu, atau kuning, serta disertai bau amis, gatal, perih, dan kemerahan atau pembengkakan pada vagina.
3. Trikomoniasis, yang disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis, mengakibatkan keputihan berwarna kuning atau kehijauan, berbusa, dan berbau tidak sedap, serta disertai rasa gatal dan nyeri saat buang air kecil.
Baca Juga: 6 Manfaat Teh Hijau untuk Kesehatan, Bisa Menghilangkan Bau Mulut Lho!
4. Gonore membuat keputihan berwarna kuning atau keruh, diiringi dengan nyeri panggul, perdarahan di luar siklus menstruasi, dan pengeluaran urine tanpa disadari.
5. Kanker serviks atau kanker endometrium dapat menyebabkan keputihan berwarna cokelat atau merah, disertai nyeri panggul dan perdarahan dari vagina.
Selain itu, penyakit seperti radang panggul, vaginitis, klamidia, penggunaan obat tertentu (seperti antibiotik atau pil KB), serta kebiasaan menggunakan cairan pembersih vagina, juga bisa menyebabkan keputihan yang tidak normal.(ce2)