Berita Bekasi Nomor Satu
Bisnis  

BCA Cetak Laba Rp 14,1 Triliun di Kuartal I 2025, Meningkat 9,8%

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja

RADARBEKASI.ID, BEKASI – PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan entitas anak membukukan laba Rp 14,1 triliun pada kuartal I-2025. Laba tersebut meningkat 9,8% secara tahunan atau year on year (yoy) dari periode sama tahun lalu sebesar Rp 12,9 triliun.

Laba BCA tersebut ditopang pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang tumbuh 7,1% yoy menjadi Rp 21,1 triliun. Pendapatan selain bunga naik 8,1% yoy mencapai Rp 6,8 triliun, sehingga total pendapatan operasional mencapai Rp 27,9 triliun tumbuh 7,4% yoy.

Rasio cost to income BCA juga terkelola baik di level 28,5%. Rasio Loan at Risk (LAR) dan NPL berada pada tingkat terjaga, masing-masing 6% dan 2%. Rasio pencadangan NPL dan LAR ada pada level solid, masing-masing 180,5% dan 66,5%.

BACA JUGA: BCA Berbagi Ilmu di UI, Presiden Direktur BCA dan Nicholas Saputra Bekali Mahasiswa untuk Siap Hadapi Tantangan Zaman

Adapun dari sisi intermediasi, total kredit BCA mencapai Rp 941 triliun per Maret 2025, naik 12,6% secara tahunan.

Pertumbuhan kredit ini ditopang ekspansi pembiayaan di berbagai sektor, disertai pertumbuhan pendanaan berkelanjutan.

Pertumbuhan pembiayaan BCA ditopang kredit korporasi yang naik 13,9% yoy menjadi Rp 443,4 triliun.

Kredit komersial tumbuh 9,9% yoy mencapai Rp 137,4 triliun. Penyaluran kredit UKM tumbuh 12,9% hingga Rp 124,5 triliun.

Selanjutnya, kredit konsumer naik 11,3% yoy menjadi Rp 225,7 triliun, ditopang KPR BCA yang tumbuh 10,5% YoY hingga Rp 135,3 triliun, kredit kendaraan bermotor (KKB) tumbuh 12,3% yoy menjadi Rp 67,1 triliun.

Serta outstanding pinjaman konsumer lainnya (sebagian besar kartu kredit) meningkat 13,9% YoY hingga Rp 23,3 triliun.

BACA JUGA: BCA Gandeng Universitas Indonesia untuk Donor Darah, Himpun Ratusan Kantong Darah Lewat Program “Give Blood, Spread Vibes”

Penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan juga tumbuh 19% yoy menyentuh Rp 235 triliun, mencerminkan komitmen BCA terhadap prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance). Nilai ini sekitar 25% total portofolio pembiayaan.

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja mengatakan, momentum Ramadan dan Idulfitri tahun ini berdampak positif bagi penyaluran kredit BCA hingga Maret 2025.

Pelaksanaan BCA Expoversary 2025 juga disebut turut menopang pertumbuhan kredit perusahaan.

Seiring tingginya antusiasme masyarakat pada BCA Expoversary 2025, BCA pun memperpanjang pelaksanaan event ini hingga 30 April 2025.

“BCA berkomitmen mendukung perekonomian nasional dengan mendorong penyaluran kredit ke berbagai sektor dan segmen secara pruden.
Kami optimistis menatap pertumbuhan bisnis ke depannya, di tengah dinamika dan tantangan pasar,” tutur Jahja saat paparan kinerja perseroan, Rabu (23/4).

BACA JUGA: BCA Pertahankan Posisi Sebagai Brand Perbankan Terkuat di Dunia Versi Brand Finance Selama Dua Tahun Beruntun

Dana pihak ketiga atau DPK BCA naik 6,5% YoY mencapai Rp 1.193 triliun. Dengan pendanaan inti giro & tabungan (CASA) tumbuh 8,3% yoy mencapai Rp979 triliun, atau sekitar 82% total dana pihak ketiga (DPK).
Dana CASA menjadi kontributor utama pendanaan BCA seiring dengan meningkatnya volume transaksi.

Frekuensi transaksi BCA secara menyeluruh tumbuh 19% YoY mencapai 9,9 miliar. Frekuensi transaksi mobile dan internet banking BCA mencapai 8,8 miliar, naik 22,2% yoy. (bps/*)