RADARBEKASI.ID, JAKARTA – Pada malam hari, banyak orang mengalami peningkatan frekuensi buang air kecil dibandingkan siang hari. Kondisi ini dikenal dengan istilah nokturia. Nokturia bisa mengganggu kualitas tidur, terutama jika seseorang harus terbangun lebih dari satu kali untuk ke kamar mandi. Tapi, apa penyebab dari fenomena ini?
Salah satu penyebab utama adalah perubahan alami dalam ritme tubuh. Saat malam, tubuh memproduksi lebih sedikit hormon antidiuretik (ADH), yaitu hormon yang membantu ginjal menyerap kembali air dan mengurangi produksi urine. Penurunan hormon ini bisa menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak urine saat malam.
Nokturia, atau sering buang air kecil di malam hari, bukanlah suatu penyakit, melainkan tanda adanya gangguan atau kondisi medis tertentu dalam tubuh. Karena itu, jika kamu sering mengalaminya, penting untuk memahami apa saja yang bisa menjadi penyebabnya.
Melansir dari berbagai sumber, berikut penyebab sering buang air kecil di malam hari:
1. Infeksi Saluran Kemih
Infeksi saluran kemih disebabkan oleh masuknya bakteri ke dalam saluran kemih. Kondisi ini tidak hanya menyebabkan dorongan untuk buang air kecil lebih sering di malam hari, tetapi juga menimbulkan rasa perih saat berkemih serta perubahan warna urine menjadi lebih gelap.
Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Ini 5 Manfaat Terong bagi Kesehatan Wanita
2. Sleep Apnea
Sleep apnea terjadi karena penyumbatan sebagian saluran napas di tenggorokan saat tidur, yang menyebabkan napas berhenti sementara. Gangguan ini dapat memengaruhi fungsi jantung, yang kemudian merespons dengan mengeluarkan lebih banyak cairan dan garam, sehingga menyebabkan sering buang air kecil saat malam.
3. Diabetes
Nokturia bisa menjadi salah satu gejala dari diabetes. Kadar gula darah yang tinggi membuat ginjal bekerja lebih keras untuk membuang kelebihan glukosa melalui urine, sehingga produksi urine meningkat. Gejala lain yang mungkin menyertai adalah rasa haus berlebihan, mudah lapar, kelelahan, dan gangguan penglihatan.
4. Pengaruh Obat-obatan
Beberapa jenis obat, seperti diuretik, penghambat ACE (angiotensin-converting enzyme), serta antidepresan, bisa meningkatkan produksi urine. Efek ini bisa menyebabkan frekuensi buang air kecil meningkat, termasuk pada malam hari.
5. Faktor Usia
Seiring bertambahnya usia, kapasitas kandung kemih biasanya menurun, dan otot-otot di sekitarnya menjadi kurang elastis. Akibatnya, dorongan untuk buang air kecil lebih sering terjadi, bahkan saat tidur malam.
6. Konsumsi Cairan Berlebih di Malam Hari
Kebiasaan minum banyak sebelum tidur, terutama minuman berkafein atau beralkohol, bisa meningkatkan risiko nokturia. Jenis minuman ini memiliki efek diuretik yang merangsang produksi urine lebih banyak.(ce2)