Berita Bekasi Nomor Satu

Pelaku Teror Brutal di Medansatria Masih Berkeliaran

TEROR: VU (38), warga Medan Satria, saat mendapatkan perawatan di RS, beberapa waktu lalu. FOTO: ISTIMEWA

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Delapan bulan berlalu sejak serangkaian teror mengerikan menimpa VU (38), warga Medan Satria, Kota Bekasi. Namun hingga hari ini, aparat kepolisian masih gagal mengungkap siapa pelakunya.

Di tengah macetnya penyelidikan, keluarga korban terus hidup dalam bayang-bayang ketakutan dan trauma, sembari menunggu keadilan yang tak kunjung tiba.

VU menjadi sasaran dari enam aksi teror brutal yang berlangsung sejak Agustus hingga November 2024. Mulai dari perusakan kendaraan, pelemparan bom molotov, hingga penyiraman air keras yang menyebabkan luka bakar serius. Namun, meski tiga laporan polisi telah dibuat, belum ada satu pun tersangka yang ditangkap. Penyelidikan mandek, pelaku masih berkeliaran.

“Abang saya sudah mulai kerja lagi, tapi khawatir pasti masih ada. Kami semua masih takut. Pelaku masih bebas dan bisa menyerang lagi kapan saja,” ujar TA, adik korban, kepada Radar Bekasi, Rabu (23/4).

BACA JUGA: Dilindungi LPSK, Korban Teror di Medansatria Merasa Aman

TA menilai penanganan kepolisian sangat lamban dan tidak transparan. Terakhir kali ia bertemu dengan perwakilan Mabes Polri adalah 31 Januari 2025, namun sejak saat itu tidak ada perkembangan berarti. Bahkan, alasan “tidak adanya saksi dan bukti CCTV” dianggapnya tak masuk akal.

“CCTV sudah kami serahkan, kami juga sudah sampaikan siapa-siapa yang kami curigai. Tapi tidak ada tindakan. Dari Polsek, Polres sampai Mabes, semua tahu, tapi tidak ada langkah nyata,” tegasnya.

Puncak kekejaman terjadi pada akhir November, ketika pelaku menyiramkan air keras ke tubuh VU. Cairan kimia itu menyebabkan luka bakar serius dan trauma berkepanjangan. VU sempat mengurung diri selama berbulan-bulan karena ketakutan. Anehnya, meski menjadi kasus berat, tidak ada perkembangan berarti dalam pengusutan peristiwa tersebut.

“Kenapa kasus abang saya yang justru enggak jelas? Padahal air keras ini ancaman serius, tapi tidak ada progres,” kecam TA.

BACA JUGA: Keluarga Korban Teror di Medansatria Pertanyakan Keseriusan Kepolisian

TA masih berharap Mabes Polri serius menangani kasus ini. Ia mengaku kembali menghubungi pihak Mabes, namun belum mendapatkan jawaban.

Teror terhadap VU berlangsung sistematis dan eskalatif. Dimulai dari sabotase ban mobil pada Agustus, dilanjut dengan serangan terhadap kaca mobil menggunakan batu dan palu sebanyak tiga kali, hingga akhirnya pelaku melemparkan bom molotov ke dalam mobil korban pada 21 Oktober, yang memicu kebakaran dan ledakan kecil. Aksi terakhir berupa penyiraman air keras, menjadikan serangkaian teror ini sebagai bentuk kekerasan serius dan terencana.

Sementara itu, upaya konfirmasi kepada Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Kusumo Wahyu Bintoro, belum mendapatkan respons hingga berita ini diturunkan.(rez)

Rangkaian Aksi Teror terhadap VU (38)
Agustus 2024 – Ban mobil disabotase (ditusuk, kempis & robek).
Awal Oktober 2024 – Kaca depan mobil dilempar batu hingga pecah.
Pertengahan Oktober 2024 – Kaca belakang mobil dipukul pakai palu.
Akhir Oktober 2024 – Bom molotov dilempar ke dalam mobil korban.
Akhir November 2024 – Penyiraman air keras yang menyebabkan luka bakar serius.

Dampak terhadap Korban & Keluarga
– VU mengalami trauma berat dan sempat tak berani keluar rumah.
– Keluarga masih hidup dalam ketakutan karena pelaku belum tertangkap.
– Korban kini mulai bekerja lagi, namun masih dihantui rasa cemas.