RADARBEKASI.ID, BEKASI – Ketegangan antara Rumah Ikan Kota Bekasi (RIKB) dengan jajaran Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kota Bekasi akhirnya mencair setelah pertemuan langsung, Kamis (24/4).
Kelompok UMKM pengolahan ikan ini mengeluhkan sikap sejumlah pejabat yang dinilai arogan dan tidak responsif.
Ketua RIKB Afif Ridwan tak sungkan menyebut perilaku birokrat yang “bossy” sebagai sumber masalah. “WA tidak dibalas, janji pertemuan diulur-ulur, gaya seperti ini yang kami protes,” tegasnya.
BACA JUGA: Ketua RIKB Keluhkan Buruknya Komunikasi dengan Pejabat Pemkot Bekasi
Dalam pertemuan tersebut, RIKB mengusulkan pembuatan grup WhatsApp resmi yang menghimpun seluruh pelaku UMKM pengolahan ikan. Tujuannya memangkas birokrasi dan memperlancar komunikasi.
Sementara, Kepala DKPPP Herbert Suyanto Wilprit Panjaitan langsung mengambil tindakan.
“Saya sudah meminta maaf dan menegur staf yang bersangkutan,” ujarnya.
Ia menegaskan komitmennya untuk menerapkan sistem respons 1×24 jam sesuai arahan Wali Kota Bekasi.
Pertemuan juga membahas konsep pengolahan ikan yang sedang dirancang RIKB. “Kami sedang menyusun planning untuk pertemuan lanjutan dengan seluruh anggota,” jelas Afif.
Kasus ini kembali memantik pertanyaan tentang mentalitas birokrat di Bekasi. Meski sudah ada permintaan maaf, masyarakat menunggu bukti nyata perubahan sikap aparatur. (sur)