RADARBEKASI.ID, JAKARTA – Banyak orang menjalani diet demi mencapai berat badan ideal. Namun, masih banyak yang terjebak dalam mitos seputar diet.
Penting untuk dipahami bahwa kunci utama dalam menurunkan berat badan adalah menciptakan defisit kalori, yaitu ketika jumlah kalori yang dikonsumsi lebih rendah daripada jumlah kalori yang dibakar oleh tubuh.
Saat ini, ada berbagai metode diet yang bisa menjadi pilihan dalam program penurunan berat badan, seperti diet ketogenik, intermittent fasting, dan one meal a day (OMAD).
Namun, perlu diingat bahwa setiap individu memiliki kebutuhan dan respons tubuh yang berbeda, sehingga metode diet yang berhasil untuk satu orang belum tentu cocok untuk orang lain.
Apa pun metode yang Anda pilih, prinsip dasarnya tetap sama, yaitu pastikan asupan kalori tidak melebihi kalori yang dibakar melalui aktivitas fisik atau olahraga.
Agar diet Anda lebih efektif, penting untuk mengetahui perbedaan antara mitos dan fakta berikut ini yang dilansir dari laman siloamhospitals.com:
Baca Juga:8 Buah Penurun Asam Urat yang Baik untuk Dikonsumsi
1. Menahan Lapar Bisa Membantu Menurunkan Berat Badan
Pernyataan ini adalah mitos. Menahan lapar justru bisa berdampak negatif pada tubuh karena organ-organ tidak mendapat cukup energi untuk berfungsi optimal.
Akibatnya, tubuh bisa mengalami gangguan kesehatan. Diet yang sehat seharusnya tetap memperhatikan asupan gizi dan pola makan yang seimbang. Pilihlah metode diet yang bisa dijalani secara konsisten tanpa menyiksa tubuh.
2. Bebas Makan Apa Saja Asal Rajin Olahraga
Ini adalah sebuah mitos. Terdapat pepatah yang mengatakan, “nutrisi adalah raja, olahraga adalah ratu.” Artinya, keduanya memiliki peran penting dalam proses penurunan berat badan dan harus berjalan beriringan.
Tanpa pengaturan pola makan yang tepat, manfaat dari olahraga tidak akan maksimal. Maka dari itu, kombinasi antara makanan sehat dan aktivitas fisik adalah kunci sukses dalam diet.
3. Kopi Bisa Membantu Menurunkan Berat Badan
Ini adalah fakta. Kandungan kafein dalam kopi mampu meningkatkan metabolisme tubuh yang berperan dalam pembakaran lemak.
Dengan metabolisme yang meningkat, proses penurunan berat badan pun jadi lebih efektif. Namun, disarankan untuk minum kopi hitam tanpa gula agar manfaatnya maksimal. Bagi yang memiliki gangguan lambung atau masalah jantung, sebaiknya membatasi konsumsi kopi.
Baca Juga: Buang Air Kecil Terus di Malam Hari? Ini 6 Hal yang Mungkin Jadi Penyebabnya
4. Mengunyah Makanan Lebih Lama Membantu Cepat Kenyang
Pernyataan ini adalah fakta. Benar adanya bahwa mengunyah secara perlahan membantu tubuh merasa kenyang lebih cepat.
Dianjurkan untuk mengunyah makanan sebanyak 30 hingga 40 kali sebelum ditelan. Kebiasaan ini memberi waktu bagi otak untuk menerima sinyal kenyang, sehingga membantu mengontrol porsi makan dan mengurangi risiko makan berlebihan.
5. Tidak Boleh Makan Nasi Saat Diet
Ini adalah anggapan yang keliru atau mitos. Karbohidrat, termasuk nasi, tetap diperlukan tubuh sebagai sumber energi utama. Asupan karbohidrat sekitar 50–60 persen dari total kebutuhan harian penting untuk menjaga fungsi otak, jantung, dan organ vital lainnya.
Menghindari nasi sepenuhnya justru bisa mengganggu fokus dan kinerja tubuh. Yang penting adalah mengatur porsinya, bukan menghilangkannya.
6. Menahan Lapar dapat Menurunkan Berat Badan
Ini kembali menjadi mitos. Menjalani diet dengan menghindari makan justru bisa merusak keseimbangan tubuh. Kekurangan nutrisi akan mengganggu kerja organ dan memperbesar risiko gangguan kesehatan. Lebih baik memilih pola makan yang seimbang dan bisa dijalani jangka panjang.
7. Tidak Boleh Makan Malam Jika Ingin Langsing
Anggapan ini tidak sepenuhnya tepat. Keberhasilan diet bergantung pada total kalori yang masuk dan dikeluarkan, bukan semata waktu makan. Jika makan malam dihindari tetapi kalori pagi dan siang justru berlebihan, maka berat badan tetap sulit turun.
Solusinya adalah mengatur waktu makan malam, idealnya 3–4 jam sebelum tidur, agar tubuh memiliki waktu untuk mencerna makanan dengan baik.(ce2)