Berita Bekasi Nomor Satu

Warga Tumpah Ruah di Festival Adu Bedug dan Dondang ke-18 Mustikajaya

PAWAI : Peserta pawai memenuhi Jalan Raya Mustikajaya Jaya dalam acara Festival Adu Bedug dan Dondang di Mustikajaya Kota Bekasi, Minggu (27/4). RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Tradisi budaya Betawi kembali menggema di Kota Bekasi lewat Festival Adu Bedug dan Dondang ke-18 yang digelar di Stadion H. Natrom Nursyamsu, Minggu (27/4).

Warga tumpah ruah memadati area festival, menciptakan suasana meriah penuh semangat kebersamaan.

Pantauan Radar Bekasi, sejak siang arus lalu lintas di sekitar lokasi festival ditutup sementara untuk mendukung kelancaran pawai budaya.

Penutupan diberlakukan dari arah utara Jalan Baru Grand Wisata dan dari selatan di pintu masuk Perumahan Graha Harapan.

BACA JUGA: Sebelas RW Mustikasari Ramaikan Festival Adu Bedug dan Dondang Mustikajaya

Festival tahunan ini tak hanya menjadi hiburan keluarga di tengah libur akhir pekan, tetapi juga wadah pelestarian budaya lokal.

Meski cuaca terik, warga tetap antusias mengikuti rangkaian acara yang diikuti empat kelurahan, yakni Mustikajaya, Mustikasari, Padurenan, dan Cimuning.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, festival menampilkan pawai adu bedug yang penuh semangat, diiringi tabuhan irama tradisional. Bedug-bedug besar diarak mengelilingi area stadion, menciptakan suasana riuh penuh kegembiraan.

Tak kalah menarik, tradisi dondang — membawa wadah berisi aneka makanan tradisional seperti dodol, geplak, tape uli, hingga lauk pauk khas Betawi seperti opor ayam dan gabus pucung — turut dipertontonkan sebagai bagian dari ritual budaya.

BACA JUGA: Lestarikan Budaya Lokal, Tri Adhianto jadikan Lebaran Bekasi Acara Tahunan

“Alhamdulillah, tahun ini Festival Adu Bedug dan Dondang berlangsung meriah. Kurang lebih 3.000 warga Kelurahan Mustikajaya hadir memeriahkan acara,” ujar Lurah Mustikajaya, Ahmad Jazuli, di sela-sela kegiatan.

Jazuli menyebutkan, seluruh elemen masyarakat ikut ambil bagian, mulai dari 33 RW dan 210 RT, hingga parade marching band dari berbagai sekolah di Mustikajaya.

“Semangat warga luar biasa, walaupun cuaca terik. Ini bukti nyata kecintaan kita semua dalam menjaga tradisi lintas generasi,” tegasnya.

Selain pawai budaya, festival juga diramaikan oleh bazar kuliner Betawi yang menghadirkan berbagai makanan khas, menjadi pelepas rindu bagi warga akan cita rasa masa kecil.

Dengan mengusung tema “Merawat Tradisi di Lintas Generasi,” Festival Adu Bedug dan Dondang ke-18 menjadi simbol kuat perlawanan terhadap hilangnya budaya di tengah derasnya arus modernisasi. (rez)