RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sebanyak 720 bangunan liar (bangli) yang berdiri di bantaran kali wilayah Tambun Selatan telah dibongkar dalam sepekan terakhir. Namun, masih ada sejumlah bangli yang belum ditertibkan.
Camat Tambun Selatan, Sopian Hadi, mengungkapkan bahwa belum seluruh bangli di wilayahnya dibongkar
“Semua desa kita ada 9 sembilan, bangunan liarnya ful di pingir kali. Yang belum dibongkar sekitar 350 bangunan di Desa Sumberjaya dan Desa Mangunjaya,” ucap Sopian Hadi, Senin (28/4).
BACA JUGA: Bupati Bekasi Tekankan Penertiban Bangli Harus Humanis
Secara umum, lanjut Sopian, banyak bangli yang sudah lama menghuni bantaran sungai. Berdasarkan catatannya, terdapat sedikitnya delapan sungai atau kali di Tambun Selatan yang dipenuhi bangli.
Sebagian besar bangli tersebut dijadikan tempat usaha, seperti rumah toko (ruko), toilet umum, rumah tinggal, dan warung. Bahkan, beberapa bangli berdiri di tengah kali atau saluran drainase.
Sopian juga menjelaskan, sampah hasil pembongkaran akan dibuang ke TPA Burangkeng, sementara lumpur dari normalisasi kali akan dibuang ke lahan fasos fasum di Perumahan Griya Asri 2. Proses normalisasi juga menemukan sampah yang menutup aliran kali dan drainase.
“Bukan banyak lagi (sampah), sampai airnya kan nggak ngalir nyangkut di bawah sasak itu. Sasaknya kadang terlalu ke bawah. Airnya kan gak ngalir. Lumpurnya aja ini banyak itu bukan kali sebenarnya tapi comberan,” kata Sopian.
Meski begitu, pihaknya belum dapat memastikan kapan penertiban ini akan selesai, mengingat terdapat delapan saluran air atau kali di wilayahnya, salah satunya Kali Jambe yang membentang hingga Kecamatan Tambun Utara. Banyak bangli yang masih berdiri di bantaran kali tersebut.
“Semua di kiri kanannya ada bangli sepanjang kali Jambe,” katanya. (ris)