RADARBEKASI.ID, BEKASI – Setelah berakhirnya tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, suasana di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bekasi tampak lengang. Aktivitas di kantor penyelenggara Pemilu tersebut tidak seramai saat pesta demokrasi lima tahunan berlangsung.
Gedung dua lantai yang berlokasi di Jalan Raya Rengas Bandung, Desa Karangsambung, Kecamatan Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi itu tampak kokoh berdiri.
Belasan bendera partai politik masih berkibar di halaman depan, menghiasi bangunan bercat putih terang. Bendera-bendera itu menjadi sisa riuhnya pesta demokrasi yang telah usai.
Kini, suasana di markas penyelenggara Pemilu tersebut jauh lebih sepi. Sebelumnya, aktivitas para penyelenggara, politisi, massa pendukung calon, hingga berbagai elemen masyarakat kerap memadati lokasi itu. Suasana riuh seperti itu baru akan terlihat lagi lima tahun mendatang.
Penjagaan di kantor KPU pun tidak lagi seketat saat tahapan Pilkada berlangsung. Aparat kepolisian dan TNI sudah tidak terlihat, hanya menyisakan petugas keamanan yang berjaga di meja penerima tamu.
Di dalam gedung, hanya tampak beberapa pegawai sekretariat. Para Komisioner KPU pun tidak terlihat.
Halaman luas kantor KPU hanya dipenuhi tujuh kendaraan roda empat, dua di antaranya berpelat merah. Beberapa kendaraan lainnya tampak sengaja diparkir karena tidak digunakan. Suasana terasa begitu hening.
“Ya, sepi setiap hari. Sudah nggak ada orang, karena gak ada kegiatan. Orang KPU paling ada 20 , itu juga nggak semua datang setiap hari,” ujar penjaga kantin KPU, Dewi (40) saat berbincang dengan Radar Bekasi.
Dewi menambahkan, saat masa Pilkada, omzet penjualannya sempat meningkat drastis karena banyak tamu dan pengunjung yang datang. Namun, setelah tahapan Pilkada berakhir, omzetnya pun ikut anjlok.
“Sekaran orang yang datang juga nggak ada, biasanya ada yang rapat-rapat, jadi banyak yang ngopi (jajan). Kalau di sini (KPU) memang ramainya lima tahun sekali,” ungkapnya.
Terpisah, Ketua KPU Kabupaten Bekasi, Ali Ridho, menyatakan bahwa meskipun tahapan Pilkada telah selesai, kegiatan administrasi di sekretariat tetap berjalan.
Para komisioner KPU juga rutin menggelar rapat pleno setiap Senin, termasuk melakukan kontrol pemutakhiran data penduduk setiap tiga bulan sekali bersama Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bekasi.
“Karena tahapan Pilkada sudah selesai, sifatnya lagi kontrol pemutakhiran data. Kegiatan administrasi juga tetap berjalan buat teman-teman sekretariat, masih yang banyak diselesaikan termasuk pembuatan pelaporan sistem informasi pertanggungjawaban,” ucapnya.
Ali mengakui, suasana kantor memang tidak lagi seramai saat tahapan Pilkada. Komunikasi dengan peserta Pemilu, seperti partai politik, kini lebih banyak dilakukan melalui sambungan telepon, terutama untuk keperluan data.
“Ada saja surat yang masuk, meminta informasi keterkaitan kebutuhan data partainya, ya paling by phone. Jadi bukan nggak ada kegiatan, tetap ada kegiatan cuma tidak seramai sebelumnya (saat tahapan Pilkada),” ungkapnya.
Sementara itu, Pengamat Politik Bekasi, Roy Kamarullah, menilai bahwa wajar jika kantor KPU tampak sepi setelah tahapan Pemilu selesai. Menurutnya, sesuai dengan fungsi kelembagaan, KPU memang lebih aktif saat menjelang dan selama tahapan Pemilu.
“Kalau sekarang sepi wajar-wajar saja, paling ada staf-staf yang notabenenya Aparatur Sipil Negara (ASN),” katanya.
Namun, Roy menekankan bahwa sebaiknya KPU tetap memiliki program-program pasca Pemilu, seperti bekerja sama dengan partai politik atau pemerintah daerah untuk memberikan edukasi kepada pemilih pemula, mengadakan workshop, serta kegiatan sosialisasi lainnya.
“Bagaimanapun itu, KPU merupakan pilar demokrasi, maka harus punya program, tidak hanya pemilu saja. Karena mereka menerima gaji atau honor tidak hanya Pemilu saja. Paling tidak datang ke kantor walaupun tidak setiap hari,” ungkapnya. (pra)