RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi kembali menghidupkan pembahasan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) sebagai solusi jangka panjang pengelolaan sampah.
Setelah pembatalan tender senilai Rp1,5 triliun tahun lalu, pembangunan instalasi berbasis teknologi ramah lingkungan ini kini masuk tahap persiapan.
Ketua Komisi II DPRD Kota Bekasi, Latu Har Hary, menegaskan pentingnya menjalani seluruh prosedur secara benar untuk menghindari pengulangan kegagalan serupa di masa lalu.
BACA JUGA: Komisi II DPRD Panggil Kadis LH Buntut Temuan Limbah Medis di TPA Sumur Batu Kota Bekasi
“Kami sudah bertemu Wali Kota Tri Adhianto, dan memastikan bahwa semua tahapan harus dilalui. PLTSa ini sangat dibutuhkan Kota Bekasi, apalagi proyek ini masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN),” ujarnya, Senin (28/4).
Latu mengingatkan, kegagalan tahun lalu disebabkan penunjukan mitra yang dinilai melanggar Permendagri Nomor 22 Tahun 2020 tentang Tata Cara Kerja Sama Daerah dengan Pihak Ketiga. Karena itu, DPRD meminta agar setiap proses, mulai dari pembahasan hingga lelang, dilakukan secara transparan.
“Kalau memang disepakati dilanjutkan, silakan Pemkot kirimkan nota pembahasannya ke DPRD. Nantinya, kami akan bahas melalui Komisi II atau Badan Anggaran, karena proyek ini menjadi perhatian serius,” tegasnya.
Ia menambahkan, DPRD Kota Bekasi mendukung penuh pembangunan PLTSa selama semua proses administrasi, legalitas, hingga transparansi pelaksanaan dipenuhi.
“Selama semua tahapan dilakukan dengan baik dan benar, kami di DPRD Kota Bekasi akan memberikan dukungan penuh,” ujarnya.
Sebelumnya, Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, menyatakan bahwa pihaknya tengah mempersiapkan lelang untuk proyek PLTSa. Ia menegaskan bahwa pembangunan ini merupakan amanat Undang-Undang tentang Pengelolaan Sampah.
“PLTSa sedang kami persiapkan. Mudah-mudahan dalam waktu dekat lelang dapat dilaksanakan,” kata Tri Adhianto.
Menurutnya, pengelolaan sampah berbasis teknologi ramah lingkungan adalah langkah ideal untuk mengubah beban sampah menjadi sumber energi.
“Konsepnya, sampah diolah menjadi tenaga listrik,” tambahnya.(sur)