RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemerintah Kota Bekasi terus berupaya memenuhi kebutuhan rumah layak huni bagi warganya.
Pada 2025, total 130 rumah menjadi sasaran penerima bantuan Program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu), yang dirancang untuk meningkatkan kualitas hidup warga berpenghasilan rendah.
Isu rumah dengan kondisi atap keropos semakin mendesak, terutama bagi warga ekonomi lemah. Rumah-rumah ini rentan ambruk, terlebih saat hujan deras dan angin kencang, berpotensi membahayakan keselamatan penghuni.
Terkait dengan program bantuan Rutilahu tahun ini, Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Disperkimtan) Kota Bekasi menargetkan 10 rumah di setiap kecamatan, dengan total 130 rumah yang akan diperbaiki.
BACA JUGA: Disperkimtan Kabupaten Bekasi Optimalkan Pembangunan Rutilahu
“Setiap kecamatan akan menerima bantuan untuk 10 rumah, jadi totalnya ada 130 rumah se-Kota Bekasi,” kata Kepala Disperkimtan Kota Bekasi, Widayat Subroto Hardi, Senin (28/4).
Setiap rumah yang disasar akan mendapatkan bantuan senilai Rp20 juta, sehingga total anggaran yang disiapkan untuk program ini mencapai Rp2,6 miliar di tahun 2025.
BACA JUGA: Pemkab Bekasi Siapkan Rp33,4 miliar untuk Rutilahu
Namun, hingga akhir pekan kemarin, Disperkimtan belum menerima informasi terkait adanya bantuan serupa dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat maupun pemerintah pusat. “Biasanya ada bantuan dari Banprov dan pusat, tapi sejauh ini belum ada yang berjalan. Yang akan berjalan dulu adalah yang dari APBD Kota Bekasi,” lanjut Widayat.
Belum lama ini, sebuah rumah di Kelurahan Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara, mengalami kerusakan parah setelah atapnya ambruk akibat hujan deras disertai angin kencang. Beruntung, kejadian tersebut tidak menelan korban jiwa. Setelah insiden itu, pemerintah kelurahan dan kecamatan segera berkoordinasi dengan berbagai instansi untuk menyalurkan bantuan, salah satunya melalui program Rutilahu.(sur)