RADARBEKASI.ID, BEKASI – Setelah sempat lumpuh akibat banjir besar yang menerjang pada awal Maret lalu, Asrama Haji Embarkasi Bekasi kini hampir sepenuhnya siap untuk memberangkatkan puluhan ribu jemaah haji tahun 2025.
Persiapan sempat terhambat akibat kerusakan fasilitas, namun pihak pengelola bergerak cepat melakukan perbaikan demi menjamin kenyamanan dan kelancaran ibadah jemaah.
Kepala Humas UPT Asrama Haji Bekasi, Fitsa Baharudin, mengungkapkan bahwa 95 persen persiapan sudah tuntas. “Kami sebenarnya sudah mulai persiapan sejak Desember 2024. Tapi banjir kemarin merusak beberapa fasilitas, dan itu cukup menyita waktu. Sekarang tinggal pemasangan beberapa alat pendukung,” kata Fitsa, Selasa (29/4).
BACA JUGA: Dari Rakernas di Bekasi, Irfan Yusuf Bocorkan Strategi Besar BP Haji
Tahun ini, Asrama Haji Bekasi akan melayani sekitar 24.000 hingga 26.000 jemaah dari 61 kelompok terbang (kloter). Keberangkatan dijadwalkan berlangsung selama sebulan penuh, mulai 1 hingga 30 Mei 2025.
Meski sempat terganggu bencana, pihak UPT tetap menjanjikan pelayanan prima. Salah satu inovasi yang diterapkan adalah sistem one stop service — skema layanan terpusat yang memungkinkan seluruh proses, mulai dari pemeriksaan kesehatan hingga distribusi kamar, dilakukan di satu titik: aula kedatangan.
“Jemaah tidak perlu mondar-mandir ke banyak tempat. Semuanya kami urus di aula: paspor, uang living cost, hingga pembagian kamar. Bahkan, bagasi tidak kami izinkan masuk aula karena akan mengganggu kenyamanan. Petugas kami yang akan mendistribusikan langsung ke kamar,” jelas Fitsa.
Khusus untuk jemaah lanjut usia, Asrama Haji memberikan perhatian lebih. Mereka akan ditempatkan di kamar lantai dasar agar mudah mengakses fasilitas. Bahkan, layanan pijat refleksi gratis disiapkan untuk menjaga kebugaran para lansia.
Selain aspek fisik, pihak asrama juga memperkuat aspek informasi. Layar digital akan dipasang di berbagai titik, menampilkan informasi seputar cuaca di Arab Saudi, jadwal ibadah, hingga perkembangan perjalanan haji secara real time. Tujuannya, agar jemaah tetap terinformasi dan merasa tenang selama proses keberangkatan.
“Target kami jelas, proses keberangkatan yang tertib, aman, dan memberi kenyamanan maksimal bagi seluruh jemaah. Kami ingin memastikan tidak ada lagi keruwetan atau informasi yang simpang siur,” tegas Fitsa.
Dengan 61 kloter yang akan diberangkatkan secara bergelombang, Asrama Haji Bekasi kini berada di ujung kesiapan. Semua mata tertuju pada hari pertama pemberangkatan, 1 Mei mendatang — sebuah momen yang akan jadi ujian nyata bagi kesiapan fasilitas pasca-banjir.(rez)
