RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sebanyak 14 dari 61 kloter jemaah calon haji diberangkatkan dari Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS).
Berdasarkan data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama (Kemenag) pada 8 Mei pukul 21.00 WIB, tercatat sebanyak 6.126 jemaah telah diberangkatkan dari Embarkasi Bekasi. Dua jemaah dari Kabupaten Bogor meninggal pada 4 dan 6 Mei, masing-masing berusia 76 dan 77 tahun.
Kondisi kesehatan jemaah sampai dengan hari ke delapan operasional haji kemarin dilaporkan relatif lebih baik. Pasalnya, pemeriksaan kesehatan jemaah calon haji telah dilakukan secara berlapis, mulai dari pemeriksaan pertama, kedua, hingga pemeriksaan pra embarkasi.
Dalam rangkaian pemeriksaan kesehatan tersebut, jemaah calon haji diberikan rekomendasi untuk memperbaiki kondisi kesehatannya.
“Kita identifikasi mana kasus-kasus yang berat, itu kita berikan rekomendasi kesehatan untuk melakukan perbaikan. Sehingga tahun sampai dengan kloter 16 kondisinya lebih bagus,” kata Kabid Kesehatan Panitia Penyelenggara Haji (PPIH) Embarkasi Jakarta-Bekasi, Sedya Dwisangka, Kamis (8/5).
Gangguan kesehatan yang paling banyak ditemui pada jemaah calon haji diantaranya Diabetes Melitus, jantung, dan gagal ginjal.”Sampai dengan saat ini ada dua jemaah yang batal berangkat, ini karena gula darah yang tidak terkontrol, HBA1Cnya sangat tinggi,” ungkapnya.
Dua jemaah berjenis kelamin laki-laki tersebut diketahui berasal dari Kabupaten Karawang dan Kabupaten Bekasi, masing-masing berusia 58 dan 66 tahun. Saat ini keduanya telah kembali ke daerah masing-masing guna memperbaiki kondisi kesehatannya.
Jika menunjukkan perbaikan dan memungkinkan untuk berangkat, kedua jemaah calon haji tersebut akan diberangkatkan bersama dengan kloter berikutnya.
Penyebab tinggi kadar gula darah ini kata Sedya, dipengaruhi oleh berbagai faktor. Mulai dari pengobatan yang tidak teratur hingga pola makan yang tidak teratur.
“Kita berikan kesempatan lagi untuk memperbaiki, harapannya nanti di kloter-kloter akhir kalau dia datang kita akan periksa lagi,” katanya lagi.
Puncak haji masih menunggu waktu cukup lama, jemaah yang telah tiba di tanah suci diharapkan dapat menjaga kesehatannya. Sedya menyampaikan bahwa suhu di Arab Saudi saat ini relatif panas, berkisar 38 – 39 derajat Celcius.
Selain itu, puncak haji yang jatuh pada tanggal 6 Juni nanti merupakan haji Akbar. Dimana biasanya, situasinya akan sangat padat.
Untuk itu, ia mengimbau kepada jemaah untuk meminimalisir keluar hotel atau penginapan di luar keperluan yang dianggap penting, mengutamakan rangkaian pelaksanaan ibadah haji, melindungi diri dari panas yang terik, memperbanyak minum, dan memakai masker saat keluar ruangan guna menghindari iritasi saluran pernapasan akibat debu.
“Utamakan kegiatan-kegiatan fisik yang prioritas saja, jadi tidak usah terlalu banyak kegiatan-kegiatan yang tidak prioritas,” tambahnya.
Secara nasional, jemaah haji yang diberangkatkan sampai dengan malam kemarin sebanyak 51.789 jemaah. Seiring terus bertambahnya jemaah calon haji di Madinah, PPIH Arab Saudi mulai mempersiapkan layanan di Makkah.
Total sebanyak 205 hotel telah disiapkan untuk menampung jemaah, tersebar di wilayah Syisyah, Misfalah, Jarwal, dan Raudhah yang telah diverifikasi secara menyeluruh. Jarak hotel terjauh dari Masjidil Haram 4,5 kilometer.
Bus Shalawat akan beroperasi selama 24 jam guna mendukung mobilisasi jemaah.
“Transportasi ini sangat vital, terutama bagi jemaah lansia dan berkebutuhan khusus,” ungkap Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Kemenag, Akhmad Fauzin dalam keterangan resminya.
Pergerakan jemaah dari Madinah menuju Makkah akan dimulai beberapa hari kedepan. Jemaah kloter awal akan bergerak setelah menyelesaikan ibadah Sunnah di Masjid Nabawi, perjalanan dari Madinah menuju Makkah memakan waktu 6 sampai 7 jam.
Diimbau agar jemaah memakai kain ihram dan mandi di hotel sebelum bergerak ke Makkah untuk menghemat waktu. Sementara untuk jemaah lansia dan jemaah yang saat ini dalam kondisi sakit cukup berniat ihram di dalam bus tanpa perlu turun.
Jemaah diimbau untuk menjaga kesehatan, tidak bepergian tanpa alas kaki, serta menyimpan dokumen di tempat yang aman.
“Suhu Makkah cukup tinggi, jaga diri dan kurangi aktivitas di luar ibadah,” tambahnya. (sur)