Berita Bekasi Nomor Satu

Sebelum Ditinggal Pergi Suami, Najwa Shihab Pernah Kehilangan Anak yang Wafat Empat Jam Usai Lahir

Potret Najwa Shihab dan Ibrahim Assegaf. Foto: Instagram @najwashihab

RADARBEKASI.ID, JAKARTA – Kabar duka menyelimuti keluarga besar Najwa Shihab. Suami tercinta, Ibrahim Sjarief Assegaf, meninggal dunia pada Selasa, 19 Mei 2025, akibat penyakit stroke yang menyebabkan pendarahan di otak. Almarhum mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit PON pada pukul 14.29 WIB.

Informasi duka tersebut dibagikan oleh pihak keluarga melalui pesan singkat yang menyebutkan bahwa kondisi kesehatan Ibrahim sempat memburuk sebelum akhirnya berpulang. Kepergian Ibrahim menjadi pukulan berat bagi Najwa, yang sebelumnya juga pernah mengalami kehilangan besar dalam hidupnya.

Najwa Shihab, jurnalis dan tokoh publik yang dikenal karena ketegasannya dalam menyuarakan keadilan, harus kembali menghadapi kenyataan pahit. Sebelumnya, ia telah lebih dahulu kehilangan putri tercintanya, Namiyah binti Ibrahim Assegaf, yang meninggal dunia hanya empat jam setelah dilahirkan.

Dalam beberapa wawancara, Najwa pernah mengungkapkan bahwa kepergian sang putri merupakan salah satu masa paling sulit dalam hidupnya. Ia harus menjalani kehamilan dengan penuh perjuangan, termasuk menjalani bedrest berkepanjangan di rumah sakit.

My biggest struggle itu waktu kehilangan bayi perempuanku. Waktu Namia meninggal itu berat banget, karena aku tuh usaha banget untuk dapatkan anak kedua, dan hamilnya itu berat banget, aku harus bedrest di rumah sakit, aku harus di tempat tidur, nggak boleh turun,” ujar Najwa. 

Baca Juga: Innalillahi, Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia

Ia juga bercerita tentang prosedur medis yang harus dijalani, termasuk suntikan berkala untuk menstabilkan kondisi air ketuban demi menyelamatkan janinnya.

“Jadi ketuban aku itu selalu merembes, seminggu sekali ada prosedur dokter harus selalu nyuntik, masukin air supaya cukup, supaya bayiku bisa hidup,” tutur wanita yang akrab disapa Mba Nana.

Namun, meski telah melakukan berbagai upaya, Tuhan berkehendak lain. Najwa mengaku sempat merasa marah dan kecewa dengan takdir. Ia bahkan bernazar akan memperbanyak ibadah jika anaknya bisa diselamatkan.

“Aku marah, karena aku sempat nazar, kalau bayiku hidup, aku akan puasa nggak berhenti-henti, aku akan salat malam nggak berhenti,” katanya.

Ia menjelaskan bahwa setelah kehilangan Namiyah, ia sempat larut dalam pekerjaan sebagai bentuk pelarian dari kesedihan.

“Aku ada fase marah, untuk bisa sampai akhirnya ikhlas itu panjang, pas Naima nggak ada, aku kerja gila,” lanjutnya.

Kini, luka itu kembali menganga setelah Najwa kehilangan sosok suami yang selalu mendampingi dalam suka dan duka. Ibrahim dikenal sebagai figur yang tenang dan mendukung penuh kiprah Najwa di dunia jurnalistik dan sosial.

Jenazah Ibrahim Sjarief Assegaf dijadwalkan akan dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut, Jakarta, pada Rabu (21/5/2025), pukul 10.00 WIB.