RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi terus menggencarkan aksi penertiban bangunan liar (Bangli) dan pedagang kaki lima (PKL) di sejumlah wilayah.
Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, mengakui bahwa penertiban memang dilakukan secara masif, namun pihaknya juga tengah memetakan lokasi-lokasi alternatif yang memungkinkan PKL tetap berjualan tanpa mengganggu fasilitas umum.
“Kami akan carikan tempat yang tidak mengganggu aliran air. Karena salah satu persoalan utama Kota Bekasi hari ini adalah banjir,” ujar Tri saat ditemui usai menghadiri sebuah kegiatan, Kamis (22/5).
Menurutnya, sebagian besar PKL yang ditertibkan berjualan di area yang menghambat kinerja saluran air dan sungai. Oleh karena itu, penertiban dilakukan demi mengembalikan fungsi infrastruktur dan ruang publik.
“PKL ini tumbuh karena adanya permintaan. Mereka muncul di titik-titik pusat kegiatan masyarakat. Jadi perlu pendekatan khusus untuk menangani ini,” jelasnya.
Tri juga mencontohkan kawasan Alun-Alun M Hasibuan, yang fungsinya sebagai ruang publik sempat terganggu akibat aktivitas PKL.
“Kami ingin Alun-Alun kembali jadi tempat rekreasi warga, bukan area perdagangan,” tambahnya.
Pemerintah, kata Tri, tengah menyiapkan beberapa lokasi relokasi bagi para PKL, sambil terus memantau situasi dan potensi di tiap wilayah.
“Kita akan carikan solusinya. Sudah ada beberapa lokasi yang kami siapkan. Nanti akan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing wilayah,” pungkasnya.(pay)