Berita Bekasi Nomor Satu

Bupati Bekasi Bakal Libatkan Ormas dalam Penertiban PKL

ILUSTRASI: PKL berjualan di sekitar SGC. Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, bakal melibatkan ormas dalam penertiban PKL. FOTO: ANDI MARDANI/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, bakal melibatkan organisasi kemasyarakatan (ormas) dalam penertiban pedagang kaki lima (PKL), khususnya yang berjualan di sekitar Sentra Grosir Cikarang (SGC).

Menurut Ade, penertiban dan penataan PKL di sekitar SGC telah menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Bekasi. Ia mengaku sudah berkoordinasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) terkait rencana tersebut.

“Pastinya sudah menjadi perhatian saya. Saya juga sudah berkoordinasi dan berkomunikasi dengan Forkopimda terkait penertiban dan penataan PKL di sekitar SGC agar jangan sampai mengganggu lalu lintas,” kata Ade usai menghadiri Forum Grup Discussion Forkopimda bersama Ormas, di Aula Kiai Haji Noer Ali Kompleks Perkantoran Pemerintah Kabupaten Bekasi, Selasa (27/5).

BACA JUGA: Anggota DPRD Kabupaten Bekasi Anggap Pungli PKL Sekitar SGC Sudah Biasa, Saatnya Penataan

Ade menyampaikan, permasalahan relokasi berkaitan dengan kondisi Pasar Baru Cikarang yang dinilai kurang layak bagi para pedagang. Sebagai langkah jangka pendek, pemerintah akan melakukan penataan, dengan melibatkan organisasi masyarakat dalam proses penertiban.

“Dalam penertiban ini, saya juga akan libatkan ormas untuk terciptanya kondusifitas. Sebab Ada juga warga masyarakat (pedagang) yang perlu mendapatkan perlindungan untuk bisa berjualan. Nantinya setelah ditertibkan akan direlokasi dengan tempat yang telah disediakan pemerintah daerah,” jelasnya.

Ade menambahkan, pihaknya juga tengah menjajaki kemungkinan dukungan dari Pemprov maupun pemerintah pusat untuk mendukung rencana revitalisasi Pasar Cikarang.

“Revitalisasi butuh waktu dan musyawarah. Bisa melalui APBD, bantuan provinsi, pusat, atau bahkan kerja sama dengan pihak ketiga. Tapi itu semua masih dalam tahap pembahasan,” katanya.

BACA JUGA: PKL Sekitar SGC Terpaksa Bayar ke Ormas

Ade menegaskan bahwa pemerintah tidak ingin ada pungutan liar dari oknum mana pun terhadap para pedagang.

“Yang terpenting hari ini adalah bagaimana masyarakat bisa tetap berjualan dan tidak ada yang mengutip dari berbagai oknum. Apabila masih ada, komitmen kami bersama Forkopimda perlu adanya tindak tegas,” jelasnya.

Sementara itu, salah satu PKL di sekitar SGC, Syafri (53), berharap bisa tetap berjualan karena kondisi pasar lama sudah tidak lagi menarik minat pembeli.

“Pasar pemerintah sekarang sudah sepi. Kalau di depan SGC, akses pembeli lebih mudah,” katanya. (and)