RADARBEKASI.ID, JAKARTA – Setelah lebih dari satu dekade sejak perilisan The Karate Kid (2010), semesta Karate Kid kembali dengan sebuah film epik berjudul Karate Kid: Legends.
Film keenam dalam waralaba legendaris ini menjadi penghubung antara generasi lama dan baru, menjanjikan cerita emosional penuh aksi, warisan, dan perjalanan penemuan jati diri.
Dirilis secara resmi pada 28 Mei 2025, Karate Kid: Legends berlatar setelah peristiwa dalam serial populer Cobra Kai (2018–2025).
Disutradarai oleh Jonathan Entwistle dengan naskah yang ditulis oleh Rob Lieber, film ini menyatukan dua karakter ikonik dari generasi berbeda: Tuan Han (Jackie Chan) dan Daniel LaRusso (Ralph Macchio).
Sinopsis
Cerita berfokus pada Li Fong (diperankan oleh Ben Wang), seorang remaja pendiam yang tinggal di sebuah wuguan (sekolah kung fu) besar di Beijing yang dipimpin oleh sang master, Tuan Han.
Di tengah rutinitas latihannya, Li menyembunyikan kenyataan bahwa ia sebenarnya melarikan diri dari ibunya, Fong (diperankan oleh Ming-Na Wen), seorang dokter yang baru saja menerima pekerjaan di New York.
Tragedi masa lalu membayangi keluarga ini. Saudara laki-laki Li tewas dalam pertarungan jalanan, mendorong sang ibu untuk melindungi putra bungsunya dari dunia kekerasan dan bela diri. Ia memaksa Li berjanji meninggalkan kung fu selamanya saat mereka pindah ke Amerika.
Namun, setibanya di New York, Li Fong kesulitan menyesuaikan diri. Dunia baru ini asing dan penuh tantangan sosial. Di tengah keterasingan itu, ia berkenalan dengan Mia Lipani (Sadie Stanley), putri dari Victor Lipani (Joshua Jackson), seorang mantan petinju yang kini mengelola restoran pizza keluarga.
Baca Juga: Selamat! Lovely Runner Raih 5 Penghargaan di Asia Star Entertainer Awards 2025
Kedekatan mereka membawa warna baru dalam hidup Li, tetapi juga mengundang konflik dengan Connor Day (Aramis Knight), mantan pacar Mia yang juga seorang petarung juara di dojo lokal yang terlibat dalam kompetisi karate bawah tanah.
Pertemuan Li dan Connor tak bisa dihindari. Li Fong menjadi korban kekerasan dari Connor, mendorong sang ibu untuk memintanya belajar bela diri dari Alan (Wyatt Oleff), seorang remaja sekaligus teman barunya yang ternyata juga memiliki latar belakang seni bela diri.
Namun konflik memuncak. Li kembali harus berhadapan dengan Connor dalam situasi yang lebih serius. Dalam keputusasaan, Li bertemu kembali dengan gurunya yang lama, Tuan Han, yang kini berada di New York.
Hubungan guru dan murid kembali terjalin, dan Tuan Han melihat bahwa Li membutuhkan lebih dari sekadar pelatihan fisik: ia perlu mengatasi trauma masa lalunya.
Untuk itu, Tuan Han menyarankan Li mengikuti Turnamen Five Boroughs, kompetisi bela diri bergengsi di New York, sebagai ajang pembuktian dan penyembuhan diri.
Baca Juga: Geser KKN di Desa Penari, JUMBO Jadi Film Terlaris Sepanjang Masa di Indonesia
Dalam upaya ini, Tuan Han menghubungi Daniel LaRusso di Los Angeles. Sang legenda dari Reseda pun ikut turun tangan, bergabung dalam perjuangan melatih Li dan memberikan perspektif karate klasik dari ajaran Mr. Miyagi.
Dengan latar kota Beijing dan New York, film ini juga mempertemukan dua tradisi bela diri besar: kung fu dari Tiongkok dan karate dari Jepang.
Sinematografi, musik latar, dan adegan pertarungan disusun dengan apik untuk menggambarkan pertumbuhan karakter serta dinamika hubungan antargenerasi.(ce2)