RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemerintah Kabupaten Bekasi berencana melibatkan pihak swasta dalam proses revitalisasi pasar tradisional. Kebijakan ini diambil sebagai solusi atas keterbatasan anggaran daerah.
Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, menegaskan bahwa pembenahan pasar tradisional perlu menjadi prioritas. Ia merespons berbagai laporan masyarakat terkait kondisi pasar, terutama pasar tumpah di sekitar SGC Cikarang.
“Masalah pasar harus jadi prioritas. Terutama pasar tumpah di SGC, sudah banyak laporan masuk ke saya,” ujar Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang.
BACA JUGA: PKL Sekitar SGC Terpaksa Bayar ke Ormas
Untuk percepatan revitalisasi, Ade menegaskan akan melibatkan investor swasta yang bersedia menanamkan modalnya.
Saat ini, kata dia, proses kajian sedang dilakukan oleh Bagian Hukum agar mekanisme kerja sama sesuai dengan peraturan.
“Saya minta Bagian Hukum terlebih dahulu melakukan kajian supaya sesuai dengan mekanismenya,” jelasnya.
Diketahui, sebagian dari 11 pasar tradisional di Kabupaten Bekasi dalam kondisi kurang layak. Di Pasar Baru Cikarang misalnya, sebagian pedagang memilih berjualan di tepi jalan karena fasilitas di dalam pasar tak mendukung.
BACA JUGA: Anggota DPRD Kabupaten Bekasi Anggap Pungli PKL Sekitar SGC Sudah Biasa, Saatnya Penataan
Ade menyatakan bahwa perbaikan pasar menjadi bagian dari upaya mewujudkan program Bekasi Maju dan Sejahtera.
”Kalau pasarnya bagus pertumbuhan ekonomi rakyat bisa tumbuh. Oleh sebab itu, kami akan lakukan revitalisasi dengan melibatkan pihak ketiga,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi, Gatot Purnomo, menyebutkan bahwa pelibatan swasta dalam revitalisasi pasar akan melibatkan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Ia menyatakan, pihaknya telah melaporkan rencana tersebut kepada bupati.
Salah satu pasar yang akan direvitalisasi dengan melibatkan pihak swasta adalah Pasar Bojong Gede di Kecamatan Kedungwaringin yang belum lama ini mengalami kebakaran. Ia menyebutkan Pasar Baru Cikarang akan menjadi lokasi selanjutnya yang direvitalisasi.
“Pak Bupati sudah mengeluarkan keputusan agar revitalisasi dilakukan melalui kerja sama dengan pihak swasta. Nantinya, pelaksanaan akan dikoordinasikan oleh Tim Koordinasi Kerja Sama Daerah (TKKSD),” jelasnya.
Menanggapi hal tersebut, Plh. Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, Aria Dwi Nugraha, menilai persoalan revitalisasi pasar merupakan isu kompleks yang memerlukan kolaborasi antarperangkat daerah.
“Dalam rapat koordinasi Komisi II DPRD, kami melihat perlunya sinergi yang kuat antar-OPD untuk menyukseskan program ini. Jika melibatkan pihak ketiga, semua harus satu visi agar revitalisasi pasar tradisional berjalan maksimal,” ujar Aria. (and)