Berita Bekasi Nomor Satu

Jam Malam Pelajar Belum Optimal di Kabupaten Bekasi

Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Penerapan jam malam bagi pelajar diakui belum berjalan optimal di Kabupaten Bekasi. Buktinya, aksi tawuran yang melibatkan para pelajar masih terus terjadi.

Sepanjang bulan ini hingga pertengahan Juni, sudah dua kali terjadi tawuran antarpelajar. Salahsatunya terjadi di Jalan Pulo Timaha Babelan, pada Senin (9/6).

Dalam peristiwa itu, sembilan remaja diamankan polisi karena terlibat tawuran yang terekam kamera pengawas. Mereka juga kedapatan membawa senjata tajam.

BACA JUGA: Bupati Bekasi Minta Kades Ikut Awasi Penerapan Aturan Jam Malam Pelajar

Peristiwa terbaru terjadi pada Kamis (13/6) dini hari di Desa Jatireja Kecamatan Cikarang Timur. Seorang warga tewas akibat sabetan senjata tajam saat berupaya membubarkan tawuran.

Sebagai informasi, penerapan jam malam bagi pelajar di Jawa Barat mulai diberlakukan pada 1 Juni 2025. Aturan tersebut melarang pelajar beraktivitas di luar rumah mulai pukul 21.00 hingga 04.00 WIB, kecuali untuk kegiatan sekolah resmi, acara keagamaan, atau jika didampingi oleh orangtua.

Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, mengklaim situasi tawuran pelajar di wilayahnya tidak terlalu mengkhawatirkan. Namun, Ade mengakui bahwa penerapan jam malam di Kabupaten Bekasi belum memberikan dampak yang signifikan.

BACA JUGA: Jam Malam Pelajar di Kota Bekasi: Tawuran Mereda, Balap Liar Meraja Rela

Pihaknya kini tengah berkoordinasi dengan aparat keamanan dan pihak-pihak terkait untuk mencegah tawuran terulang.

“Kita komunikasi dengan kepolisian bahwa untuk ketentraman dan ketenangan masyarakat Kabupaten Bekasi, pemerintah memfasilitasi apa yang menjadi keperluan anggota-anggota yang sedang mengamankan setiap malamnya,” kata Ade, Minggu (15/6).

Terkait sosialisasi jam malam, Ade menyebut pihaknya telah menyampaikan kepada para camat, lurah, dan kepala desa. Harapannya, semua pemangku kebijakan di daerah bisa bersinergi dalam mendukung kebijakan tersebut.

“Saya secara lisan baru sampaikan sambutan di mana-mana itu apa yang menjadi program provinsi maupun pusat,” ujar Ade. (ris)