RADARBEKASI.ID, BEKASI – Rumah Sakit (RS) Siloam Sentosa menggelar kegiatan Gathering Corporate & Insurance di Harris Convention Hall Summarecon Bekasi, Rabu (18/6).
Mengangkat tema “Minimally Invasive Surgery: Laparoskopi & Arthroskopi”, kegiatan ini menghadirkan dua orang narasumber. Yakni, dr. Stanley A.C. Ketting Olivier, Sp.B (Spesialis Bedah) dan dr. Ricky Marasi, Sp. OT, FICS, AIFO-K (Spesialis Orthopedi dan Traumatologi).
Direktur Rumah Sakit Siloam Sentosa, dr. Kristianus Cahyono, MM, EMBA, mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan mempererat hubungan dengan mitra perusahaan dan asuransi sekaligus mengenalkan layanan unggulan yang dimiliki rumah sakit kepada publik yang lebih luas.
“Tujuannya adalah membangun engagement, mengenalkan layanan kami kepada pihak asuransi dan perusahaan-perusahaan yang selama ini menjadi mitra,” ujarnya di sela kegiatan.
Kristianus menjelaskan, Rumah Sakit Siloam Sentosa saat ini telah bekerja sama dengan berbagai perusahaan asuransi swasta maupun lembaga pemerintah seperti BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, dan Jasa Raharja. Ia juga menambahkan bahwa layanan kesehatan ibu dan anak menjadi salah satu keunggulan utama rumah sakit tersebut.
“Tahun ini kami telah mengoperasikan gedung baru dengan fasilitas yang lebih modern. Harapannya, masyarakat bisa memperoleh layanan kesehatan yang lebih optimal dan sesuai dengan kebutuhan,” lanjutnya.
Sementara, dr. Stanley, memaparkan tentang prosedur Laparoskopi, yakni metode bedah minimal invasif menggunakan alat berbentuk tabung kecil (laparoskop) yang dilengkapi kamera dan sumber cahaya. Prosedur ini dilakukan melalui sayatan kecil di tubuh pasien, sehingga risiko luka besar dan nyeri pascaoperasi dapat diminimalkan.
Dengan metode ini, pasien bisa pulih lebih cepat, nyeri lebih ringan, dan bekas luka tidak mencolok seperti pada operasi konvensional.
Sementara itu, dr. Ricky Marasi membahas mengenai Arthroskopi, yaitu tindakan medis minimal invasif yang digunakan untuk mendiagnosis dan menangani masalah pada sendi.
“Segala cidera pada sendi, kita bisa tangani layaknya Laparoskopi dengan memasukkan kamera, luka operasi yang kecil, risiko infeksi yang rendah, dan hasil cukup baik,” ungkapnya. (oke)
