RADARBEKASI.ID, BEKASI – Tahap pertama pendaftaran Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Jawa Barat di Bekasi untuk jenjang SMA, SMK, dan sederajat telah ditutup. Namun, proses verifikasi dan validasi data calon siswa baru berjalan lambat.
Hingga batas akhir pendaftaran, jumlah pendaftar tercatat sebanyak 45.002 siswa. Dari jumlah tersebut, 5.536 data belum diperiksa sama sekali, 39.131 masih dalam proses verifikasi dan hanya 335 yang sudah lolos verifikasi. Artinya, mayoritas pendaftar belum mendapatkan kejelasan status.
“Untuk proses verifikasi masih berlangsung sampai hari ini,” ujar Kepala KCD Wilayah III Jawa Barat (Jabar), I Made Supriatna, kepada Radar Bekasi.
Ia mengakui lambatnya proses ini disebabkan oleh kendala teknis, terutama server yang tidak stabil pada dua hari pertama pembukaan pendaftaran. Akibatnya, operator sekolah tidak bisa langsung melakukan verifikasi data.
“Selama dua hari servernya sempat tidak stabil, sehingga operator tidak bisa melakukan verifikasi, dan di hari selanjutnya sampai batas akhir pendaftaran, proses verifikasinya juga agak terlambat,” beber I Made.
Adapun proses verifikasi data hanya dilakukan bagi yang sudah masuk dalam sistem pendaftaran, namun masih dapat melakukan masa sanggah sampai dengan Selasa (17/6).
“Masa sanggah masih bisa dilakukan oleh calon murid baru yang sudah mendaftar,” terang I Made.
Sementara, Kepala SMAN 1 Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Sayuti, bahwa sebelumnya sudah diberikan arahan melalui Dinas Pendidikan Jawa Barat (Disdik Jabar) terkait percepatan verifikasi data.
“Percepatan proses verifikasi data dilakukan atas arahan pusat, tapi ini harus tetap dilakukan dengan berhati-hati, dan sesuai dengan mekanisme ketentuan yang berlaku,” tuturnya.
Kata Sayuti, untuk sementara ini pihaknya sedang melakukan pemaksimalan proses verifikasi data, sebab yang mendaftar cukup banyak di hari ketiga sampai dengan hari terakhir.
“Kami sedang memaksimalkan proses verifikasi, dan belum ada penambahan jumlah verifikator, karena masih bisa ditangani oleh yang sudah ada,” ucapnya.
Adapun kuota yang tersedia untuk jenjang SMA dan SMK sebanyak 25.529, dengan rincian, SMA sebanyak 17.037, dan SMK sebanyak 8.492. (dew)