Berita Bekasi Nomor Satu

Tak Ingin Anak Ikut Sedih, Sarwendah Pilih Menangis Diam-Diam di Kamar Mandi

Potret Sarwendah. Foto: Dok. Instagram @sarwendah29

RADARBEKASI.ID, JAKARTA – Menjadi publik figur tak menjadikan Sarwendah kebal terhadap rasa sedih dan tekanan hidup. Mantan istri Ruben Onsu ini mengakui bahwa sebagai manusia biasa, dirinya pun kerap dilanda kesedihan yang dalam akibat berbagai peristiwa dalam hidup.

Namun, di tengah rasa yang tak mudah itu, Sarwendah memilih untuk menyimpan rapat-rapat kesedihannya, terutama di hadapan anak-anaknya.

Dalam sebuah wawancara di podcast YouTube Denny Sumargo, Sarwendah membagikan sisi emosional yang jarang terlihat publik.

 Ia mengungkapkan bahwa dirinya sengaja tidak ingin memperlihatkan air mata atau raut sedih di depan anak-anak. Alasannya sederhana, ia ingin kedua buah hatinya, Thalia dan Thania, tumbuh dalam suasana positif dan semangat.

Alih-alih menangis di kamar seperti kebanyakan orang, Sarwendah justru memilih kamar mandi sebagai tempat meluapkan kesedihannya. 

“Di toilet, karena anak-anak aku biasanya ngikutin aku ke mana pun. Tapi kalau di toilet, aku bisa bilang, ‘Bunda lagi mandi sebentar ya,’ sambil pura-pura nyiram air,” ungkap Sarwendah, dikutip Kamis (26/6/2025).

Namun, sekuat apa pun ia menyembunyikan kesedihannya, naluri seorang anak tak mudah dibohongi. Sarwendah menyadari bahwa anak sulungnya, Thalia, mulai peka terhadap perubahan suasana hati ibunya. 

Baca Juga: Emosi Nikita Mirzani Meledak Usai Sidang Perdana Kasus Pemerasan Melawan Reza Gladys

“Tapi kadang mereka merasakan, apalagi cici Thalia, dia sensitif banget. Jadi dia tahu sebenarnya (kalau ibunya lagi sedih). Thalia diam tapi dia mantau,” ujarnya.

Sarwendah juga bercerita tentang bagaimana ia menghadapi tekanan publik, terutama komentar miring dari warganet. Ia mengaku tak lagi mudah tersulut oleh hujatan, selama komentar itu tidak menyentuh anak-anak atau keluarganya secara langsung.

“Orang kadang tidak bisa melihat dari sisi positifnya, dengar selentingan terus menghujat. Selama mereka nggak nyenggol anak-anak aku, keluargaku, aku oke,” tegas Sarwendah.

Namun, titik batas kesabarannya adalah saat keluarganya ikut disinggung. Menurutnya, mereka tidak sekuat dirinya dalam menghadapi tekanan. Ia pun mengenang momen berat saat menjalani proses perceraian, di mana kedua orang tuanya sampai jatuh sakit karena terlalu memikirkan kondisinya. 

“Waktu aku proses itu (proses cerai), orang tuaku dua duanya masuk rumah sakit. Aku bilang kalian nggak usah mikirin. Orang yang dipikirin saja nggak kenapa-napa, kenapa kalian yang sakit? Itu yang bisa aku ungkapkan buat menghibur,” ucapnya dengan penuh haru.(ce2)