Berita Bekasi Nomor Satu

Kota Bekasi Kasus Narkoba Terbanyak, Kapolres: Kami Tidak Lepas Tangan

WAWANCARA: Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Kusumo Wahyu Bintoro saat memberikan keterangan kepada Wartawan di Polres Metro Bekasi Kota, Jumat (27/6). RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kota Bekasi tercatat sebagai wilayah dengan jumlah pengungkapan kasus narkoba terbanyak dalam dua bulan terakhir. Hal ini diungkapkan Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ahmad David, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (26/6).

“Pengungkapan terbanyak terjadi di wilayah Bekasi. Kami memang fokus di sana untuk memutus jalur peredaran yang berasal dari Sumatera,” ujar Ahmad.

Ia menjelaskan, Bekasi bersama Pelabuhan Merak dan Bakauheni menjadi titik strategis perlintasan narkotika dari luar negeri, khususnya Malaysia. Barang haram itu masuk melalui jalur laut dan menyebar ke wilayah Sumatera seperti Aceh, Riau, dan Medan.

BACA JUGA: Cegah Tawuran dan Narkoba, Lurah Bekasi Jaya Sisir Lokasi Nongkrong Pelajar

Dalam operasi yang digelar sejak Mei hingga Juni 2025, Polda Metro Jaya mencatat sebanyak 1.672 tersangka ditangkap terkait penyalahgunaan narkoba.

Menanggapi hal tersebut, Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Kusumo Wahyu Bintoro menegaskan pihaknya tak tinggal diam dan terus berkomitmen dalam pemberantasan narkotika.

“Kami tidak lepas tangan. Kami akan maksimalkan seluruh sumber daya untuk memutus rantai peredaran narkoba di Kota Bekasi,” tegas Kusumo, Minggu (29/6).

BACA JUGA: Satresnarkoba Polres Metro Bekasi Amankan Tujuh Pengedar Narkotika, Pasarkan lewat Medsos

Ia menyebut saat ini jajarannya tengah menjalankan Operasi Nila Jaya, yang secara khusus difokuskan pada penindakan narkotika dan obat-obatan terlarang. Sejumlah penangkapan telah dilakukan selama beberapa pekan terakhir.

“Komitmen kami jelas: tidak ada toleransi terhadap peredaran narkotika. Bahkan setelah operasi selesai, upaya pemberantasan akan tetap kami lanjutkan jika ditemukan indikasi penyebaran,” ujarnya.

Kusumo juga mengajak masyarakat untuk aktif melaporkan dugaan penyalahgunaan narkoba di lingkungan sekitar. “Perang melawan narkoba tidak bisa hanya oleh polisi. Partisipasi masyarakat sangat penting karena dampaknya bukan hanya merusak, tapi juga mematikan,” pungkasnya. (rez)