RADARBEKASI.ID, BEKASI – Terpilihnya Al Muzzammil Yusuf sebagai Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) periode 2025–2030 diharapkan membawa dampak positif hingga ke tingkat daerah. Sosok yang dikenal sebagai salahsatu deklarator PKS pada 2001–2002 itu diyakini mampu memperkuat soliditas pengurus dan mendongkrak perolehan suara serta kursi legislatif di Pemilu 2029 mendatang.
Diketahui, Al Muzzammil Yusuf terpilih sebagai Presiedn PKS menggantikan Ahmad Syaikhu dalam Musyawarah I Majelis Syura yang digelar pada 3–4 Juni 2025 lalu.
“Beliau (Al Muzzammil Yusuf) Ketua Umum PKS yang pertama, pada saat Partai Keadilan (PK) nggak lolos dulu,” ujar Ketua DPD PKS Kabupaten Bekasi, Budi Muhammad Mustafa, kepada Radar Bekasi, Senin (30/6).

Budi menjelaskan, Al Muzzammil sempat menjabat sebagai Ketua Umum sebelum PK bergabung menjadi PKS. Meski kala itu masa jabatannya singkat, kini ia kembali dipercaya untuk memimpin partai selama lima tahun ke depan.
“Sebelumnya itu ketua umum, bukan Presiden, kemudian leburkan dengan PK. Beliau menjabat sebelumnya hanya sebentar, sekarang diberikan kesempatan untuk menyelesaikan masa jabatannya selama lima tahun,” sambung Budi yang kini menjabat Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi.
Budi optimistis, dengan pengalaman dan jaringan politik nasional yang dimiliki, Al Muzzammil dapat memberikan arah dan strategi bagi pengurus daerah.
“Insya Allah kepemimpinan beliau bisa ngasih arahan kepada kita semua di kabupaten/kota dan Jawa Barat, untuk meningkatkan suara dan kursi kita di 2029. Kita tunggu nanti keputusan dari beliau,” ungkapnya.

Senada, Sekretaris DPD PKS Kota Bekasi, Daradjat Kardono, juga menyambut positif terpilihnya Al Muzzammil sebagai presiden partai.
“Beliau sudah malang melintang di dunia politik tingkat nasional. Saya pikir bukan sesuatu yang baru buat beliau, sebagai top manajemen PKS, saya kira sangat layak,” ungkapnya.
Mantan Anggota DPRD Kota Bekasi ini menambahkan, pergantian kepemimpinan merupakan hal biasa di tubuh PKS. Sebagai partai kader, PKS memiliki mekanisme yang jelas dalam proses kaderisasi dan regenerasi. (pra)