Berita Bekasi Nomor Satu

KCD Wilayah III Minta Sekolah Laporkan Pembagian E-Ijazah dari Sekolah

ILUSTRASI: Sejumlah siswa SMK Citra Mutiara Kabupaten Bekasi saat mengikuti kegiatan pembelajaran di dalam kelas. FOTO: ISTIMEWA  

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kantor Cabang Dinas (KCD) Wilayah III Jawa Barat meminta seluruh satuan pendidikan jenjang SMA dan SMK di Kota dan Kabupaten Bekasi untuk melaporkan hasil pembagian ijazah elektronik (e-ijazah) kepada siswa yang telah lulus.

Laporan tersebut berupa rekapitulasi jumlah penerbitan dan penyerahan e-ijazah, sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas dalam proses pendistribusian ijazah. Selain itu, langkah ini juga bertujuan untuk mencegah terjadinya pemalsuan ijazah atau potensi penyimpangan lainnya.

Pengawas KCD Wilayah III Jabar, Rojali, menegaskan bahwa setiap sekolah wajib menyampaikan laporan pembagian e-ijazah kepada pihaknya.

“Pelaporan pembagian e-ijazah wajib dilakukan oleh semua sekolah jenjang SMA dan SMK,” ujarnya kepada *Radar Bekasi*.

Rojali menjelaskan, pelaporan bisa dilakukan secara langsung maupun daring (online) melalui tautan yang telah disediakan KCD III, yang selanjutnya akan diteruskan ke Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat.

“Biasanya diberikan link khusus untuk pelaporan. Setelah semua data terkumpul, baru kami buat laporan resmi ke Disdik Jabar,” jelasnya.

Dalam laporan tersebut, sekolah diminta mencantumkan jumlah e-ijazah yang sudah diserahkan maupun yang belum, termasuk nama siswa dan nomor seri ijazah yang telah diregistrasi.
“Data yang dilaporkan mencakup nama siswa, nomor seri e-ijazah, serta keterangan bagi ijazah yang belum diambil,” tambahnya.

Sementara itu, Sekretaris Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Kabupaten Bekasi, Sayuti, menyampaikan bahwa sebagian besar sekolah di wilayahnya telah menyelesaikan proses pembagian e-ijazah.

“Sebagian besar sekolah sudah menuntaskan pembagian dan juga menyusun laporan hasil penyerahannya,” katanya.

Menurut Sayuti, tahun ini proses pembagian e-ijazah berlangsung lebih cepat karena penulisannya sudah berbasis komputer, menggantikan metode manual yang digunakan sebelumnya.

“Dengan sistem komputerisasi, proses penulisan dan distribusi e-ijazah menjadi lebih mudah dan efisien,” pungkasnya. (dew)