RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kota Bekasi mencatat nilai kerugian yang ditimbulkan dari insiden kebakaran hebat yang melanda sebuah toko ban tiga lantai di Jalan Sultan Agung Kecamatan Medansatria, pada Senin (30/6) siang ditaksir mencapai miliaran rupiah.
Kepala Bidang Pemadaman dan Penyelamatan Disdamkarmat Kota Bekasi, Namar Naris, mengatakan hampir seluruh isi bangunan ludes terbakar. Mulai dari stok ban dalam jumlah besar, peralatan bengkel, hingga struktur bangunan di sisi barat yang roboh akibat suhu tinggi dan beban kebakaran.
BACA JUGA: Empat Jam Api Melahap Toko Ban di Medansatria
“Yang paling parah di sisi barat. Semua lantai, dari satu hingga tiga, mengalami kerusakan berat. Struktur bangunan juga sudah rapuh. Total kerugian bisa mencapai Rp3 miliar,” kata Namar saat dihubungi, Selasa (1/7).
Dugaan awal menyebut api berasal dari lantai tiga akibat aktivitas pengelasan yang memicu percikan dan menyambar tumpukan ban. Namun, Namar menegaskan penyebab pasti masih dalam penyelidikan kepolisian.
“Memang ada informasi soal pengelasan, tapi itu belum bisa dipastikan. Lokasi sudah dipasang garis polisi dan masih diselidiki,” ujarnya.
Asap pertama terlihat mengepul dari lantai atas bangunan. Warga dan anak pemilik toko yang melihat kejadian tersebut langsung melaporkan ke Posko Damkar Harapan Indah.
BACA JUGA: Kebakaran Toko Ban di Medansatria, 12 Mobil Pemadam Dikerahkan
Proses pemadaman berlangsung selama hampir tujuh jam. Api berhasil dipadamkan sepenuhnya sekitar pukul 21.00 WIB. Sebanyak 12 unit mobil pemadam dan lebih dari 90 personel diterjunkan ke lokasi. Dalam proses pemadaman, petugas menggunakan sekitar 10 kilogram deterjen untuk menahan rambatan api dari tumpukan ban yang terbakar.
“Deterjen seperti Rinso kami gunakan untuk menyekat api di sisi kiri dan kanan bangunan, karena sifat licin ban membuat api cepat menyebar,” jelas Namar.
Karena titik api berada di lantai atas, Damkar Kota Bekasi juga meminta bantuan Dinas Gulkarmat DKI Jakarta. Sebuah unit fire stick dengan jangkauan hingga 20 meter dikerahkan untuk menjangkau titik api di lantai tiga.
“Kami belum punya alat seperti itu. Untuk kebakaran bangunan bertingkat, kami memang masih terbatas,” katanya.
Selain toko ban, api juga merembet ke bangunan di sebelahnya yang digunakan sebagai gudang alat peraga milik sebuah perusahaan minuman teh. Sejumlah tenda pameran dan perlengkapan promosi ikut terbakar.
“Itu gudang peralatan promosi. Ada tenda, spanduk, dan alat display yang ikut terbakar,” ujar Namar.
Warga sekitar di RT 006 RW 007 sempat dievakuasi sementara akibat kepulan asap yang cukup pekat. Meski tidak ada rumah warga yang terbakar, evakuasi dilakukan untuk mencegah risiko kesehatan dan kepanikan.
“Tidak ada rumah warga yang terdampak langsung. Tapi demi keselamatan, warga kami imbau untuk mengungsi sementara waktu,” katanya.
Beruntung, dalam insiden ini tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dari pihak pemilik toko, warga, maupun petugas.
Pasca pemadaman, petugas Damkar tetap bersiaga di lokasi hingga keesokan harinya guna mengantisipasi kemungkinan munculnya titik api baru.
“Petugas tetap standby untuk pemantauan lanjutan. Kami khawatir masih ada percikan yang bisa memicu kebakaran susulan,” tutup Namar. (rez)