RADARBEKASI.ID, BEKASI – Ratusan pedagang Pasar Kranji terus menanti kepastian pembangunan pasar permanen yang molor lima tahun lebih. Meski terlihat ada progres pekerjaan akhir-akhir ini, kelanjutan proyek masih bergantung pada penyelesaian adendum kerjasama Pemkot Bekasi dengan PT Annisa Bintang Blitar (ABB).
Rosmawansyah Mahadi, Ketua RW Pasar Kranji Baru, mengungkapkan kejenuhan pedagang. “Kami minta Pemkot mengawasi langsung pembangunan dan menjamin Rp25 miliar uang muka pedagang tidak hangus,” tegasnya.
Kepala Disdagperin Kota Bekasi Solikhin membenarkan proses adendum sedang berjalan. “Pekerjaan tetap bisa dilanjutkan selama adendum diproses. Kami pastikan hak pedagang yang sudah bayar akan dilindungi dalam perjanjian baru,” jelasnya.
Poin krusial dalam adendum mencakup, pengawasan ketat Pemkot dalam pembangunan, jaminan alokasi unit untuk pedagang yang sudah membayar, kejelasan timeline penyelesaian proyek
“Dalam adendum nanti akan diatur hak pedagang secara tegas. Kami tidak boleh merugikan siapa pun,” pungkas Solikhin. (sur)











