RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pesta rakyat yang seharusnya menjadi perayaan sukacita syukuran pernikahan Putri Karlina, Wakil Bupati Garut, dengan Maula Akbar, putra Gubernur Dedi Mulyadi, Jumat (18/7) di Alun-alun Garut, berubah menjadi duka. Tiga orang dilaporkan meninggal dunia akibat berdesakan dalam kerumunan massa yang membludak.
Dikutip dari Radar Garut, korban tewas adalah VA (8), warga Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota; Dewi Jubaedah (61); dan Bripka Cecep Saeful Bahri (39). Mela, ibu dari VA, mengungkapkan kesedihannya.
“Saya lagi jualan, saya gak tahu kalau anak saya posisinya lagi ngantri. Biasanya dia main sama anak pedagang lain di sana. Sudah banyak orang berdesakan, usianya masih 8 tahun,” tutur Mela, Jumat (18/7).
Ia mengetahui kabar anaknya setelah menerima telepon bahwa VA sudah berada di ambulans. Putrinya terlepas dari pengawasan saat bermain dan ikut antre makanan.
“Sudah dingin, sudah bengkak, posisinya dari sini sudah meninggal,” tambahnya.
Saksi mata lainnya, Neulis, seorang pedagang di Alun-alun Garut, menceritakan kekacauan yang terjadi. Ia mengakui bahwa meskipun banyak anggota polisi dan Satpol PP berjaga, ribuan orang yang hadir membuat situasi sulit dikendalikan.
“Banyak yang pingsan, saya ngebantu menolong anak-anak yang terjepit di area depan Kimia Farma yang sangat padat banyak orang. Gerbangnya dibuka tutup sedikit, mungkin anak itu pas gerbang dibuka anak itu keseret,” jelasnya.
Ia menyebutkan kronologi saat membawa anak Mela, VA yang kondisinya yang paling parah. Neulis menambahkan, awalnya ada yang pingsan, kemudian dua orang.
“Saya lewat pinggir, tapi kakak saya lari mengambil (menolong) anak ibu ini yang lebih parah dan pas dicek ini sudah tidak ada,” kata Neulis.
Diduga, kerumunan massa sudah menunggu sejak pagi hari, sekitar pukul 8, untuk mengantre makanan. Informasi tentang pembagian 5.000 porsi makanan dalam acara pernikahan ini sudah tersebar luas di media sosial seperti TikTok.
Sementara, Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan, membenarkan adanya korban jiwa akibat insiden tersebut.
“Iya benar tiga orang meninggal dunia,” ucapnya saat dikonfirmasi wartawan.
Menurutnya, Bripka Cecep merupakan bhabinkamtibmas yang sedang bertugas mengatur dan membantu warga di lokasi. Setelah acara berlangsung lancar dan kerumunan mulai reda, Cecep duduk beristirahat dan tiba-tiba pingsan sebelum dinyatakan meninggal dunia.
“Setelah acara berjalan lancar, baik, tidak ada kerumunan, yang bersangkutan kemudian istirahat duduk, di saat yang bersangkutan istirahat pingsan kemudian meninggal dunia,” katanya.
Ia mengatakan korban langsung dievakuasi dibawa ambulans ke Rumah Sakit Guntur. Selain itu, terdapat dua orang warga yang meninggal dunia akibat kejadian tersebut. (oke)











