Berita Bekasi Nomor Satu

Rojali dan Rohana di Mal Bekasi Dinilai Tetap Beri Dampak Positif

BELANJA: Sejumlah pengunjung memadati salah satu pusat perbelanjaan di Kawasan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, belum lama ini. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Fenomena Rojali (Rombongan Jarang Beli) dan Rohana (Rombongan Hanya Nanya) yang kerap muncul di pusat perbelanjaan atau mal dinilai tetap memberikan dampak positif. Meskipun hanya datang untuk berjalan-jalan tanpa berbelanja, kehadiran mereka dianggap mampu meningkatkan tingkat kunjungan dan aktivitas ekonomi.

Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Bekasi, Djaelani, menyebut fenomena ini bukan hal baru. Menurutnya, sejak dulu masyarakat tidak selalu datang ke mal untuk belanja.

“Fenomena Rojali dan Rohana sudah ada sejak lama. Tapi mereka tetap mendorong traffic pengunjung, membuat mal terlihat ramai,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Kamis (31/7).

Djaelani menilai, meskipun tidak semua pengunjung berbelanja, mereka tetap berkontribusi pada perputaran ekonomi, misalnya melalui parkir, makan, atau sekadar membeli minuman. Ia menambahkan, perubahan pola konsumsi saat ini ditandai dengan pergeseran antara belanja luring (offline) dan daring (online). Namun, peluang transaksi tetap terbuka.

“Setiap orang yang datang ke mal pasti membawa uang. Tinggal bagaimana masing-masing tenant mampu menarik minat beli,” katanya.

Sementara itu, Peneliti Institute Development of Policy and Local Partnership (IDP-LP), Riko Noviantoro, menilai fenomena Rojali dan Rohana lebih menggambarkan pergeseran perilaku konsumen dibanding sekadar soal daya beli.

“Ini lebih kepada perubahan pola konsumsi. Banyak orang kini memilih bertransaksi lewat e-commerce karena pertimbangan harga,” ungkapnya.

Menurut Riko, mal kini berfungsi lebih sebagai etalase atau tempat melihat barang secara fisik sebelum akhirnya dibeli secara online. Hal ini berbeda dengan konsumen loyal yang tetap melakukan transaksi langsung di pusat perbelanjaan.(sur)