Berita Bekasi Nomor Satu
Bisnis  

Pulih dari DBD, Pasien BPJS Kesehatan Rasakan Manfaat Layanan Tanpa Biaya

Peserta program JKN, Andi Sulaeman

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Berbagai manfaat yang diberikan dalam pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) menjadi sangat berharga bagi seluruh masyarakat Indonesia. Masyarakat jadi lebih mudah untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Itulah yang dirasakan oleh Andi Sulaeman (46) salah satu peserta dari segmen Peserta Penerima Upah (PPU), saat menceritakan pengalaman ketika harus mengantar anaknya menjalani perawatan di rumah sakit sebagai peserta Program JKN.

“Waktu itu anak saya menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Kota Bekasi melalui Instalasi Gawat Darurat (IGD) karena kondisi anak saya waktu itu sangat mengkhawatirkan, sudah 5 hari demam tinggi dan badannya lemas. Jujur memang waktu itu, kami telat membawanya ke rumah sakit. Sampai di IGD, hampir semua tempat tidur terisi semua,” ujarnya, Kamis (16/7).

“Tapi biarpun IGD penuh, penanganannya cepat, dokter langsung melakukan pemeriksaan laboratorium dan mengatakan bahwa anak saya terinfeksi virus dengue atau DBD. Kami tidak menunggu lama di ruang IGD, anak saya langsung dibawa ke ruang perawatan” ungkapnya.

Andi merasa tenang karena seluruh keluarganya sudah mendapatkan perlindungan kesehatan dari BPJS Kesehatan. Dirawat selama lima hari, seluruh biaya pengobatan anaknya ditanggung oleh BPJS Kesehatan sehingga tidak ada biaya lagi yang ia bayarkan.

“Alhamdulillah, saya tidak mengeluarkan uang sama sekali. Tau sendiri kan biaya perawatan di rumah sakit sehari aja sudah berjuta-juta, apalagi kalau dirawat selama lima hari. Seluruh biaya mulai dari perawatan diruang kelas 1, obat-obatan, dan pemeriksaan laboratorium ditanggung penuh oleh BPJS Kesehatan. Tidak bisa terbayang lah kami kalau harus merogoh kocek pribadi untuk biaya perawatan di rumah sakit,” ungkap Andi.

Andi mengaku puas dengan seluruh pelayanan yang diberikan. Selama anaknya berada di rumah sakit, ia mendapat perlakuan yang baik dari rumah sakit.

“Secara keseluruhan, pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit kepada pasien peserta BPJS Kesehatan sudah sangat bagus dan kami sekeluarga sangat puas, mulai dari masuk rumah sakit sampai dengan anak saya dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang oleh dokter, semua prosesnya cepat dan mudah. Pihak rumah sakit juga sangat koperatif, saya juga tidak merasakan adanya diskriminasi yang membedakan antara perawatan anak saya dengan pasien lain,” sambungnya.

Andi menyampaikan juga bahwa saat ini BPJS Kesehatan telah menciptakan inovasi Mobile JKN, apapun yang peserta butuhkan semua ada dalam aplikasi tersebut.

“Sekarang ada Mobile JKN, semua kebutuhan tentang administrasi kepesertaan atau pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan semua ada. Tidak perlu khawatir kalau misalnya kartu BPJS Kesehatannya hilang, di Mobile JKN ada kok kartu digitalnya, atau kalau mau berobat ke faskes sekarang tidak perlu lagi repot datang pagi-pagi cuma untuk mengambil nomor antrean dan masih banyak lagi fitur-fitur yang ada. Makanya buruan download aplikasi Mobile JKN,” ungkap Andi.

Mengakhiri perbincangan, Andi menyampaikan ucapan terima kasih kepada BPJS Kesehatan. Ia berharap agar BPJS Kesehatan dapat terus memberikan pelayanan yang terbaik untuk peserta. Semoga ke depannya Program JKN menjadi lebih baik lagi dan BPJS Kesehatan dapat menciptakan lebih banyak inovasi khususnya inovasi yang lebih memberikan kemudahan bagi peserta JKN.

“Walaupun banyak yang berkomentar negatif tentang BPJS Kesehatan, tapi bagi saya BPJS Kesehatan sangat membantu sekali. Apalagi sekarang banyak kemudahan-kemudahan yang diberikan. Antre panjang di rumah sakit menurut saya wajar saja, karena memang sebanyak itu pasien peserta BPJS Kesehatan. Kita tidak tahu kapan kita akan sakit, makanya yang belum daftar BPJS Kesehatan segera mendaftar dan pastikan kepesertaannya selalu aktif agar tidak menemui kendala saat memerlukan perawatan atau pengobatan,” tutupnya. (*)