RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kabar adanya rencana Pemkab Bekasi akan melakukan peletakan batu pertama pembangunan kantor kelurahan Jatimulya mendapat respons keras warga Jatimulya, Senin (11/8/2025).
Beruntung, reaksi warga itu tidak berujung pada aksi yang lebih keras lagi. Kedua belah pihak duduk bareng membicarakan polemik yang menimbulkan pro kontra di tengah warga Jatimulya.
Keberhasilan dialog itu, tidak dapat dipisahkan dari peran sang mediator. Ya, Ahmad Yazid Basyaiban atau yang akrab disapa Gus Yazid mampu menjadi mediator ulung dalam mediasi yang digelar di ruang Sekretariat Masjid Raya Jatimulya, Senin (11/8/2025).
BACA JUGA: Hasil Dialog Rencana Pembangunan Kantor Kelurahan Jatimulya, Camat Ungkap Belum Ada Keputusan Final
Pengasuh Pondok Pesantren Ar-Rahman Basyaiban tersebut, ditunjuk sebagai mediator terkait polemik pembangunan kantor baru kelurahan Jatimulya, di lahan fasos fasum Masjid Raya Jatimulya.
Gus Yazid menyebut mediasi berlangsung baik antara kedua pihak. Dia berjanji akan menyampaikan hasil mediasi kepada pihak terkait.
Ia mengaku bahwa tidak memiliki wewenang untuk mengambil keputusan dalam mediasi ini, namun siap menjembatani komunikasi untuk tercapainya kesepakatan antar kedua pihak.
“Ya baik, pastinya baik, tunggu aja dulu ini, saya tidak punya wewenang apa-apa. Nanti saya akan jembatani untuk menyampaikan. Saya akan sampaikan kondisinya seperti ini,” ujar Gus Yazid kepada radarbekasi.id, Selasa (12/8/2025).
Menurutnya proses mediasi berjalan dengan baik dan kondusif. Ia menilai warga jamaah Masjid Raya Jatimulya bersikap baik dan ramah.
“Tidak, tidak alot. Warganya baik-baik, warganya baik-baik, enak-enak. Saya nanti pasti ke sini lagi,” kata Gus Yazid.
Sementara itu, ia menjelaskan langkah lebih lanjut yang akan diambil terkait penyelesaian persoalan ini, yaitu dengan kembali ditempuh melalui musyawarah dan diskusi bersama.
Cicit dari Sayyid Sulaiman Basyaiban, yakni putri dari Syarifah Khodijah, yang masih Putri dari Sunan Gunung Jati ini, juga berjanji akan menyampaikan rencana langkah pemerintah terkait polemik pembangunan tersebut kepada masyarakat jamaah Masjid Raya Jatimulya.
“Kita bisa musyawah, kita diskusikan nanti nggeh. Kita diskusikan nanti. Saya akan menyampaikan bagaimana nanti langkah pemerintah seperti apa,” pungkasnya. (cr1)











