RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemerintah Kota Bekasi memperkuat benteng pertahanan digital untuk mencegah kebocoran data dan serangan siber terhadap 237 aplikasi dan situs web yang dimilikinya. Upaya ini dijalankan melalui Tim Tanggap Insiden Keamanan Informasi (CSIRT) yang telah resmi terbentuk sejak 4 Agustus 2023.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (Diskominfostandi) Kota Bekasi, Robert TP Siagian, mengatakan tim tersebut dibentuk berdasarkan registrasi Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan Keputusan Wali Kota Bekasi Nomor 555/Kep.217/Diskominfostandi/V/2023.
“Tim ini bertugas menganalisis dan menangani insiden siber, mengembangkan strategi keamanan, meningkatkan kesadaran dan kapasitas keamanan siber, serta memantau dan menangani kerentanan sistem elektronik,” ujarnya, Selasa (12/8).
CSIRT melibatkan seluruh perangkat daerah hingga tingkat kecamatan dan kelurahan untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap sistem. Dalam menjalankan tugasnya, tim bekerja sama dengan BSSN untuk memperkuat pengawasan dan respons terhadap ancaman digital.
Saat ini, Pemkot Bekasi memantau 84 aplikasi dan 153 situs web pemerintah. Hingga kini belum ditemukan gangguan atau indikasi kebocoran data.
“Tapi kita tidak boleh jumawa, pengawasan tetap dilakukan secara rutin,” tegas Robert.
Sebelumnya, pemerintah daerah di seluruh Indonesia diminta membentuk Tim Tanggap Insiden Siber paling lambat 30 September 2025 sebagai langkah pencegahan serangan siber pada layanan publik daerah.(sur)











