RADARBEKASI.ID, BEKASI – Proyek pembangunan fasilitas Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) Kota Bekasi mulai menarik minat investor asing. Sejumlah konsorsium dari Tiongkok, Jepang, dan Jerman telah menyatakan ketertarikan mereka untuk ikut serta.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi, Yudianto, mengatakan ketertarikan itu muncul setelah Pemkot Bekasi menggelar market sounding pada pekan keempat Juli lalu. “Ada beberapa perusahaan konsorsium luar negeri yang mengajukan. Semuanya dari China, Jepang, dan Jerman,” ujarnya, Selasa (19/8).
PSEL Kota Bekasi direncanakan memiliki kapasitas pengolahan 1.000 ton sampah per hari dengan potensi menghasilkan listrik hingga 18,5 megawatt. Proyek ini digadang menjadi solusi atas persoalan penumpukan sampah di Kota Bekasi.
Menurut Yudianto, Pemkot Bekasi kini masih menunggu revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 35 Tahun 2018 rampung sebelum proses pembangunan bisa dimulai. “Kita menunggu Perpres yang akan ditetapkan Presiden Prabowo, sekaligus arahan dari pemerintah pusat,” jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurrofiq menyampaikan bahwa revisi Perpres masih menunggu klarifikasi ahli, terutama terkait mekanisme subsidi bagi daerah pelaksana program PSEL. Salah satu poin penting dalam revisi itu adalah penghapusan tipping fee yang semula ditanggung pemerintah daerah, diganti dengan subsidi pembelian listrik sekitar 20 sen dolar AS per KWh.(sur)











