Berita Bekasi Nomor Satu
Bisnis  

Momentum 50 Tahun, Summarecon Bakal Renovasi 500 Rumah Tak Layak Huni di Bekasi

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, foto bersama dengan jajaran komisaris dan direksi PT Summarecon Agung Tbk serta Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Kota dan Kabupaten Bekasi, saat peluncuran program Bedah Fasilitas Umum dan Renovasi 500 Rumah di SDN Harapan Mulya 1 Kota Bekasi, Kamis (21/8). FOTO: CORCOMM SUMMARECON

RADARBEKASI.ID, BEKASI – PT Summarecon Agung Tbk (Summarecon) bakal melakukan renovasi 500 rumah tak layak huni di wilayah Kota dan Kabupaten Bekasi. Program tersebut merupakan bagian dari inisiatif tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang dijadikan momentum dalam rangkaian acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 Summarecon.

Program renovasi ini dilaksanakan melalui kolaborasi dengan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman Republik Indonesia, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kota dan Kabupaten Bekasi, serta Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.

President Director PT Summarecon Agung Tbk, Adrianto P. Adhi, menjelaskan bahwa renovasi ini merupakan bagian dari Program Bedah 4.000 Rumah yang diinisiasi oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.

“Summarecon berpartisipasi melalui ajakan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dengan memilih wilayah Kota dan Kabupaten Bekasi sebagai lokasi pelaksanaan,” ungkap Adrianto saat peluncuran program Bedah Fasilitas Umum dan Renovasi 500 Rumah di SDN Harapan Mulya 1 Kota Bekasi, Kamis (21/8).

Program tersebut juga sejalan dengan Program Prioritas Pemerintah yang dijalankan oleh Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman Republik Indonesia.

Sebanyak 500 rumah akan direnovasi, dengan pembagian masing-masing 250 unit di 11 kecamatan Kota Bekasi dan 250 unit lainnya di 13 kecamatan Kabupaten Bekasi. Pelaksanaan program ini didasarkan pada data rumah tidak layak huni yang diperoleh dari Pemerintah Kota dan Kabupaten Bekasi.

“Data tersebut kemudian diverifikasi oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia bersama Summarecon, sebelum akhirnya dilakukan renovasi rumah oleh Summarecon,” jelas Adrianto.

Renovasi Fasilitas Umum

Selain renovasi rumah, Summarecon juga melakukan perbaikan fasilitas umum seperti sekolah, puskesmas, klinik, serta prasarana lainnya yang menjadi kebutuhan mendasar dan menyangkut hajat hidup orang banyak. Dengan demikian, kontribusi Summarecon dapat menghadirkan manfaat nyata yang langsung dirasakan oleh masyarakat di sekitar kawasan.

Untuk tahap awal, akan direnovasi 11 fasilitas umum pada tahun pertama, dilanjutkan dengan 2 fasilitas per tahun hingga tahun 2045, dengan target total 50 fasilitas umum.

Pembangunan Manusia

Lebih dari itu, Summarecon juga berkomitmen pada pembangunan manusia melalui berbagai program, antara lain pemberian beasiswa, bantuan sarana pendidikan, program Summarecon Mengajar yang menekankan pentingnya Budi Pekerti, hingga pelaksanaan operasi katarak gratis bekerja sama dengan berbagai mitra.

Summarecon tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik, tetapi juga pada pembangunan manusia. Berbagai program dijalankan sebagai wujud komitmen tersebut, antara lain Pemberian Beasiswa untuk jenjang SD hingga perguruan tinggi di sekolah-sekolah yang telah direnovasi maupun melalui berbagai yayasan sosial.

Selain itu, Summarecon juga menyalurkan bantuan alat penunjang pendidikan berupa alat praktikum, buku, serta sarana belajar lainnya. Melalui program Summarecon Mengajar, nilai-nilai budi pekerti turut ditanamkan kepada para pelajar.

Di bidang kesehatan, Summarecon juga menghadirkan program Operasi Katarak Gratis yang akan mulai dilaksanakan pada Oktober mendatang, bekerja sama dengan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dan Himpunan Bersatu Teguh.

President Director PT Summarecon Agung Tbk, Adrianto P. Adhi, bersama Director PT Summarecon Agung Tbk, Soegianto Nagaria, mengecat rumah saat peluncuran program Bedah Fasilitas Umum dan Renovasi 500 Rumah, Kamis (21/8). FOTO: CORCOMM SUMMARECON

Melibatkan Berbagai Pihak

Dalam melakukan bedah renovasi fasilitas umum dan bedah rumah, Summarecon melibatkan berbagai pihak eksternal dan pekerja proyek untuk melakukan kegiatan tersebut.

Director PT Summarecon Agung Tbk, Sharif Benyamin menjelaskan, dalam kegiatan ini Summarecon melibatkan pekerja proyek yang kami sebut dengan seniman bangunan untuk melakukan renovasi rumah dan fasilitas umum.

Renovasi dilakukan dengan mengacu pada standardisasi pembangunan Summarecon, yang menekankan keamanan, kenyamanan, dan keberlanjutan.

Para seniman bangunan ini diajarkan untuk bekerja dengan penuh rasa hormat terhadap lingkungan dan warga sekitar, dengan cara menjaga kebersihan dan suasana kerja yang kondusif. Selain itu mereka juga diberikan pembekalan hidup sehat serta pendampingan oleh relawan Summarecon Peduli.

“Program kepedulian di momen ulang tahun Summarecon ke-50 ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan juga menjadi sumber kebahagiaan, rasa aman, dan harapan baru bagi banyak keluarga,” kata Benyamin.

Anggaran Rp27,5 Miliar

Adrianto menyampaikan bahwa total anggaran yang disiapkan untuk program CSR ini mencapai sekitar Rp27,5 miliar. Dari jumlah tersebut, sebesar Rp15 miliar dialokasikan untuk renovasi 500 rumah tidak layak huni, dengan anggaran sekitar Rp30 juta per unit, tergantung pada tingkat kerusakan dan kebutuhan renovasi masing-masing rumah.

Sementara itu, tahap pertama renovasi fasilitas umum dianggarkan sebesar Rp7,5 miliar. Selain itu, dana sebesar Rp2,5 miliar disiapkan untuk program beasiswa, serta Rp2,5 miliar lainnya untuk pelaksanaan operasi katarak gratis.

Konsep “Berbaginomics”

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, menyatakan bahwa program CSR perusahaan dalam bidang perumahan telah memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Ia menekankan bahwa keterlibatan pengusaha dalam program ini menunjukkan adanya kepedulian terhadap lingkungan sekitar tempat usaha mereka beroperasi.

“Ini program nyata dan hasilnya dirasakan manfaatnya langsung oleh rakyat. Renovasi rumah rakyat yang tidak layak dilakukan tanpa APBN, tanpa BUMN, tanpa uang negara. Ini namanya “berbaginomics”. Selain itu juga menunjukkan tidak semua pengusaha itu “serakahnomics”,” katanya.

Maruarar mendorong agar lebih banyak pengusaha di Indonesia menyalurkan dana CSR mereka untuk program perumahan, seperti merenovasi rumah tidak layak huni. Selain memberikan dampak langsung bagi masyarakat kurang mampu, langkah ini juga mencerminkan semangat gotong royong serta kepedulian sosial dari dunia usaha.

“Sehingga mampu mewujudkan hunian layak dan lingkungan hidup yang sehat,” ucapnya.

Apresiasi

Wakil Bupati Bekasi, Asep Surya Atmaja, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya program ini. Ia menilai bahwa perbaikan rumah bukan hanya menyentuh sisi fisik, tetapi juga menyangkut peningkatan martabat serta kualitas hidup masyarakat.

“Dengan adanya rumah layak, masyarakat dapat hidup lebih sehat, anak-anak bisa belajar lebih nyaman, dan keluarga pun beraktivitas dengan lebih baik,” ujarnya

Pemkab Bekasi juga melihat bahwa sinergi multipihak melalui program CSR ini merupakan bukti nyata gotong royong dalam membangun daerah.

Upaya tersebut diharapkan dapat menjadi contoh bagi sektor lain untuk turut berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan, sehingga manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat secara luas.

Apresiasi juga diungkapkan Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto. Ia menegaskan menyampaikan komitmennya bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk terus menghadirkan pembangunan yang berpihak pada masyarakat.

“Kami bersama Pemprov Jawa Barat akan selalu berkomitmen membangun Kota Bekasi agar semakin maju dan memberi manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat banyak,” kata Tri. (oke)