Berita Bekasi Nomor Satu

Penjualan Obat Cacing Melonjak di Apotek Kota Bekasi

ILUSTRASI: Obat berjejer di apotek. FOTO: DOKUMEN/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kasus meninggalnya balita akibat cacingan di Sukabumi berdampak pada meningkatnya penjualan obat cacing di sejumlah apotek di Kota Bekasi.

Warga yang khawatir dengan ancaman cacingan berbondong-bondong membeli obat, baik untuk anak maupun dewasa.

Salah seorang penjaga apotek di Bekasi Timur, Pipit (30), mengakui adanya kenaikan penjualan meski tidak signifikan.

“Naik sekitar 10 sampai 20 persen. Ada pembeli baru yang biasanya tidak pernah beli, sekarang datang hanya untuk cari obat cacing,” ujarnya, Kamis (28/8).

Menurut Pipit, sebagian besar konsumen membeli obat cacing untuk berjaga-jaga setelah kasus di Sukabumi ramai diperbincangkan di media sosial. Namun, ia menyebut ketersediaan obat di Posyandu dan Puskesmas membuat permintaan tidak terlalu melonjak.

“Biasanya yang beli di apotek itu warga yang tidak datang ke Posyandu atau Puskesmas,” tambahnya.

Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi, Satia Sriwijayanti, memastikan stok obat cacing gratis tersedia di fasilitas layanan kesehatan. Ia menjelaskan, pemberian obat cacing dilakukan rutin melalui Posyandu, Puskesmas, hingga sekolah.

“Kami melaksanakan Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) untuk anak usia 1 sampai 12 tahun, dua kali setahun atau setiap enam bulan sekali,” kata Satia.

Selain anak-anak, Satia juga mengingatkan pentingnya kesadaran masyarakat dewasa. Infeksi cacing, kata dia, dapat mengganggu penyerapan gizi hingga menghambat tumbuh kembang.

“Untuk warga tidak mampu, cukup datang ke Puskesmas. Obat tersedia gratis. Minum obat cacing tiap enam bulan jauh lebih ringan dibandingkan risiko penyakitnya,” tegasnya.(sur)