Berita Bekasi Nomor Satu

Gunung Semeru Erupsi, Letusan 400 Meter di Atas Puncak, Status Waspada

Erupsi Gunung Semeru, Rabu (24/9/2025) pagi hari. Foto: HO-PVMBG.

RADARBEKASI.ID, LUMAJANG – Gunung Semeru dilaporkan mengalami erupsi dengan tinggi letusan yang kembali meningkat menjadi 400 meter pada Rabu (24/9/2025). Petugas berwenang menetapkan status Waspada atau Level II.

Gunung yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur tersebut dilaporkan mengalami dua kali erupsi di atas puncak (Mahameru).

Dikutip dari situs MAGMA Indonesia, Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Sigit Rian Alfian memberikan laporan tertulis terkait erupsi yang diterima di Lumajang.

“Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Rabu, 24 September 2025, pukul 07.41 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati kurang lebih 400 meter di atas puncak,” kata Sigit.

BACA JUGA: Gunung Marapi Erupsi, 42 Pendaki Terjebak, Kini Proses Evakuasi

Sigit mengatakan bahwa erupsi tersebut menyemburkan abu vulkanik yang teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya dan barat.

Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 112 detik.

Gunung Semeru dilaporkan mengalami erupsi pertama pada pukul 05.50 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati kurang lebih 400 meter di atas puncak.

Sigit yang saat itu masih bertugas mengatakan bahwa erupsi tersebut menyemburkan abu vulkanik yang teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya dan barat.

Erupsi pertama tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 21 mm dan durasi 105 detik.

Sebelumnya pada Selasa (23/9/2024), Gunung Semeru dilaporkan mengalami erupsi dengan tinggi kolom letusan teramati kurang lebih 300 meter di atas puncak.

Berdasarkan keterangan dari aplikasi MAGMA Indonesia pada Rabu (24/9/2024), erupsi Semeru saat ini masih dalam status Waspada atau level II.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak.

Masyarakat dilarang beraktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar.

“Masyarakat juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar,” ujar Sigit.

PVMBG juga meminta masyarakat untuk mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai dan lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.

Selain itu masyarakat juga perlu waspada terhadap potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. (jpc)