Berita Bekasi Nomor Satu

Kota Bekasi Dijadikan Percontohan Zero Stunting

PAPARAN: Kepala BKKBN Wihaji saat menghadiri sosialisasi percepatan penanggulangan stunting di Kota Bekasi, Rabu (22/10).

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kota Bekasi kembali mendapat sorotan positif dalam upaya penurunan angka stunting. Dengan prevalensi hanya 2,6 persen, jauh di bawah angka nasional 19,8 persen, pemerintah pusat menjadikan Bekasi sebagai contoh daerah yang sukses menekan kasus gizi kronis pada balita.

Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji mengatakan, pemerintah menargetkan Zero Stunting secara nasional dengan melibatkan kader Posyandu dan PKK di setiap daerah.

“Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) akan kita distribusikan untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD agar asupan gizi tercukupi,” ujarnya saat menghadiri sosialisasi percepatan penanggulangan stunting di Kota Bekasi, Rabu (22/10).

Wihaji menyebut, wilayah yang telah memiliki Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) akan menjadi prioritas pendistribusian MBG. Program ini juga disertai edukasi gizi, pendataan, dan evaluasi berkala.

“Bekasi luar biasa, hanya 2,6 persen atau sekitar 3.800 balita. Ini contoh baik yang harus dijaga,” imbuhnya.

Anggota DPR RI Komisi IX Ranny Fahd A. Rafiq mendukung langkah tersebut dengan menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor.
“Program MBG langkah konkret mempercepat penanganan stunting,” katanya.

Sementara itu, Sekda Kota Bekasi menyampaikan, penurunan angka stunting di daerahnya menjadi bukti nyata komitmen pemerintah kota melalui program Gebuk Stunting, penyaluran cadangan pangan, dan pendistribusian alat antropometri ke Posyandu.
“Meski rendah, kita tidak boleh lengah. Target kita Zero Stunting,” tegasnya.(sur)