RADARBEKASI.ID, BEKASI – Proses memilah dan memetakan aspirasi warga menjadi fokus utama Wakil Ketua I DPRD Kota Bekasi, Nuryadi Darmawan, saat menutup kegiatan Reses III Tahun 2025 di RW 05, Kelurahan Aren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur.
Dalam kegiatan serap aspirasi tersebut, Nuryadi menerima beragam usulan dan keluhan masyarakat, mulai dari persoalan infrastruktur pendidikan hingga pelaksanaan program bantuan Rp100 juta per RW dari Pemerintah Kota Bekasi. Namun, setelah dipilah, keluhan terkait dunia pendidikan menjadi yang paling dominan—khususnya soal sistem zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
“Banyak warga yang masih mengeluhkan soal zonasi sekolah. Seharusnya kuota dan domisili siswa sudah ditentukan secara jelas sejak awal, tetapi selama ini kebijakannya belum terlalu detail,” ujar Nuryadi, Rabu (12/11).
Ia menjelaskan bahwa DPRD Kota Bekasi akan memetakan lebih lanjut keluhan tersebut bersama Komisi IV, agar perencanaan daya tampung Rombongan Belajar (Rombel) serta fasilitas sekolah dapat dirumuskan secara lebih terintegrasi.
“Seperti halnya pembangunan jalan yang harus diiringi dengan perbaikan saluran air agar tidak menimbulkan banjir, perencanaan pendidikan juga harus terintegrasi,” imbuhnya.
Nuryadi menegaskan bahwa setiap aspirasi yang masuk selama reses akan diseleksi berdasarkan urgensi dan dampaknya bagi masyarakat. Aspirasi-aspirasi tersebut akan dibawa ke pembahasan DPRD untuk disesuaikan dengan prioritas pembangunan tahun berikutnya.
“Anggaran kami berbasis prioritas. Jadi setiap aspirasi akan kami pilah untuk menentukan mana yang paling mendesak dan dapat direalisasikan dalam waktu dekat,” pungkasnya. (adv)











