Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Ketua Komisi II DPRD Kota Bekasi Kritik Keras Soal Festival PNBK, Ini Alasannya

Ketua Komisi II DPRD Kota Bekasi, Latu Har Hary. Foto dok.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Ketua Komisi II DPRD Kota Bekasi, Latu Har Hary, mengkritik keras rencana Pemerintah Kota Bekasi yang menggelar festival “Pesona Nusantara Bekasi Keren” (PNBK), Minggu (7/12/2025) mendatang.

Ia mengkritik Pemkot Bekasi untuk segera mengkaji ulang acara PNBK tersebut, lantaran dianggap tidak mengedepankan rasa empati di tengah situasi pasca bencana banjir bandang dan longsor di Sumatera yang menelan ratusan korban jiwa.

“Rencana Pemkot Bekasi untuk melaksanakan agenda hiburan PNB ini menjadi hal yang patut kita pertanyakan,” ujar Latu saat dikonfirmasi radarbekasi.id, Rabu (3/12/2025).

Latu menekankan agar pemkot Pemkot Bekasi membatalkan atau mengundurkan kegiatan tersebut, karena dinilai tidak relevan di tengah situasi pasca musibah banjir bandang dan tanah longsor yang menimpa warga di daerah Sumatera.

BACA JUGA: Relawan Gerakan Anak Negeri Beri Layanan Kesehatan bagi Warga Terdampak Bencana di Tapanuli Selatan

“Kalau hal ini kita paksakan kota Bekasi melakukan agenda pesta pora yang notabene mencederai empati atau kondisi saudara-saudara kita yang tengah dilandah musibah, ini kita sebagai legislatif yang menjadi badan pengawas harus mempertanyakan, bahkan mendesak agar pelaksanaan agenda tersebut dibatalkan,” ucap Latu.

“Kalau perlu diundur kembali atau yang lebih baik lagi adalah alokasi anggarannya dialihkan untuk membantu saudara-saudara kita yang menjadi korban di Sumatera sana,” lanjutnya.

Sementara itu, meski Pemkot Bekasi telah melakukan penggalangan dana, seperti melalui penyaluran program Jumat Berkah untuk membantu para korban. Ia menegaskan tindakan itu tidak dapat dijadikan pembenaran untuk tetap menggelar acara tersebut saat banyak warga di daerah lain tengah berduka.

Diketahui, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban tewas dalam bencana banjir dan longsor di Sumatera hingga Rabu (3/12/2025) bertambah menjadi 753 orang.

Berdasarkan data yang ditampilkan dalam situs resmi BNPB, jumlah korban hilang sebanyak 650 orang di tiga provinsi yang terdampak yaitu, Sumbar, Sumut, dan Aceh. (cr1)