Berita Bekasi Nomor Satu
Bisnis  

Algi: Operasi Saya Ditanggung 100 Persen oleh Program JKN

Peserta program JKN, Algi Dwiyan Alrasyid. FOTO: ISTIMEWA

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan telah membantu jutaan masyarakat untuk bisa mendapatkan layanan kesehatan yang layak.

Inilah yang dirasakan oleh Algi Dwiyan Alrasyid (20), seorang mahasiswa yang terdaftar sebagai peserta dari segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU). Saat ditemui oleh Tim Jamkesnews (20/11), ia menceritakan pengalaman ketika harus menjalani operasi tangannya menggunakan BPJS Kesehatan.

Beberapa bulan yang lalu, Algi mengalami fraktur tulang dan harus dioperasi. Menjalani serangkaian perawatan di rumah sakit tidak membuatnya khawatir tentang biaya pengobatannya. Ia juga mengatakan bahwa ia ditangani dengan baik dan tidak dipersulit.

“Waktu itu saya jatuh dari tangga terus langsung dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD), setelah menjalani rontgen ternyata saya mengalami patah tulang dan harus segera dioperasi. Saya kira biaya operasinya tidak dijamin, tapi ternyata semuanya dijamin BPJS Kesehatan, mulai dari biaya rawat inap, operasi, obat sampai dengan biaya kontrol pasca oeprasi. Saya tinggal ikutin prosedur aja. Untuk administrasinya juga sangat mudah, pihak rumah sakit meminta KTP dan kartu BPJS Kesehatan saya, setelah di cek dan kepesertaannya aktif, saya langsung dipindahkan ke kamar perawatan, cepet sih penanganannya,” ujar Algi.

Algi menyampaikan walau secara umum ia merasa puas dengan layanan BPJS Kesehatan, namun ia menyadari bahwa masih ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan dari segi pelayanan JKN, terutama terkait antrean di rumah sakit. Algi melihat masih banyak orang yang antre di bagian pendaftaran dan belum memanfaatkan aplikasi Mobile JKN.

“Menurut saya berobat menggunakan BPJS Kesehatan prosesnya sangat mudah tapi memang beberapa hal masih harus ditingkatkan lagi. Saat ini sebenarnya sudah ada aplikasi Mobile JKN, tapi ketika saya berobat ke rumah sakit, masih suka lihat antreannya panjang sekali, jadi pasien harus menunggu lama. Mungkin pasien belum mengetahui kalau sekarang sudah ada fitur Antrean Online di aplikasi Mobile JKN,” keluhnya.

Algi berharap program yang sudah berjalan selama satu dekade ini dapat terus hadir dan memberikan layanan yang lebih baik lagi kepada pesertanya. Fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan juga dapat diperluas, terutama di daerah dengan akses pelayanan kesehatan yang terbatas. Kemudian, yang terpenting menurutnya, BPJS Kesehatan dapat menyosialisasikan secara masif tentang penggunaan dan fitur-fitur pada aplikasi Mobile JKN ini kepada masyarakat, agar seluruh masyarakat mengetahui fungsi serta kegunaan dari adanya aplikasi ini.

“Semoga seluruh masyarakat Indonesia juga dapat merasakan manfaat dari hadirnya Program JKN ini. Program ini tidak hanya memberikan akses pelayanan kesehatan yang terjangkau, tetapi juga memberikan ketenangan dan kemudahan dalam menghadapi masalah kesehatan. Saya berharap agar ke depannya pelayanan JKN ini bisa terus ditingkatkan dan penyebaran informasi tentang aplikasi Mobile JKN juga terus dilakukan supaya peserta tahu kalau BPJS Kesehatan punya aplikasi yang bisa memberikan kemudahan dalam memperoleh layanan kesehatan,” tutupnya. (*)