RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) akan meningkatkan program bantuan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) bagi warga kurang mampu. Pada 2026, jumlah rumah yang akan diperbaiki ditargetkan mencapai 2.500 unit, naik signifikan dari 1.670 unit pada tahun ini.
Tak hanya jumlahnya, besaran bantuan untuk setiap unit juga mengalami peningkatan. Jika sebelumnya hanya Rp20 juta per unit, tahun depan Pemkab Bekasi menyiapkan bantuan sebesar Rp40 juta per unit, terdiri dari Rp35 juta untuk material dan Rp5 juta untuk ongkos tukang.
“Dengan kenaikan ini, kualitas bangunan akan lebih baik, material lebih kuat, dan partisipasi masyarakat juga semakin ditingkatkan,” ujar Kepala Disperkimtan Kabupaten Bekasi, Nurchaidir.
BACA JUGA: Disperkimtan Kabupaten Bekasi Gaspol Bangun Median Jalan Inspeksi Kalimalang
Meski demikian, Chaidir menegaskan bahwa program Rutilahu tetap harus memperhatikan legalitas kepemilikan tanah. Banyak usulan yang tidak dapat diproses karena rumah berdiri di bantaran kali, tanah negara, atau tanah kas desa.
“Ketentuannya harus ada alas hak yang jelas agar rumah tetap berdiri kokoh dan tidak rawan penggusuran di kemudian hari,” jelasnya.
Chaidir menambahkan, regulasi terkait program rutilahu saat ini sedang dibahas bersama Bagian Hukum Setda Kabupaten Bekasi. Aturan yang ada akan disesuaikan dengan kenaikan nilai bantuan dan peningkatan peran masyarakat.
“Perubahan utamanya terkait kenaikan nilai bantuan dari Rp20 juta menjadi Rp40 juta, serta penyesuaian aturan partisipasi masyarakat,” terangnya.
Selain program reguler, Pemkab Bekasi juga menyiapkan skema Rutilahu bantuan kebencanaan untuk kondisi darurat, sehingga masyarakat dapat memperoleh bantuan dalam situasi tertentu. (and)
