RADARBEKASI.ID, BEKASI – Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, mengakui bahwa kawasan pesisir, khususnya lima desa di Kecamatan Muaragembong, sudah menjadi “langganan rob”.
Namun dalam pernyataannya, tersirat ketidakberdayaan pemerintah daerah mengatasi bencana yang terus berulang itu.
“Rob itu memang alam. Pemasangan tanggul di Tanjung Priok saja jebol. APBD kita tidak akan mampu menanganinya sepenuhnya. Itu sebabnya saya datang untuk mendapatkan gambaran secara langsung,” kata Ade saat meninjau banjir rob di Muaragembong, Jumat (5/12).
Ade menegaskan bahwa Pemkab Bekasi memiliki keterbatasan anggaran untuk membangun solusi jangka panjang, seperti pembangunan tanggul pemecah ombak dan infrastruktur penahan rob lainnya.
Meski begitu, ia memastikan akan terus mendorong koordinasi lintas pihak demi peningkatan infrastruktur di wilayah pesisir tersebut.
“Keterbatasan anggaran memang menjadi kendala, tapi kami tetap berkomitmen mencari solusi jangka panjang melalui koordinasi dengan berbagai pihak untuk menekan risiko rob dan meningkatkan kualitas infrastruktur di Muaragembong,” tambahnya.
Selama banjir rob yang berlangsung beberapa hari terakhir, Ade menyebut aparat desa, kecamatan, hingga Pemkab Bekasi turun langsung membantu warga. BPBD Kabupaten Bekasi pun disiagakan untuk evakuasi dan penyaluran bantuan.
“Kami ingin memastikan semuanya bersih, berfungsi, dan lestari. Prasarana, pembangunan, jalan lingkungan, fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan, serta aliran sungai, termasuk Sungai Citarum,” tandas Ade. (ris)











