Berita Bekasi Nomor Satu

90 Persen Sekolah Swasta di Bekasi Sudah Buka Pendaftaran Siswa Baru

ILUSTRASI: Sejumlah siswa SMK Gema Nusantara, Kabupaten Bekasi, saat mengikuti kegiatan pembelajaran di dalam kelas. FOTO: ISTIMEWA

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sekolah-sekolah swasta di Kabupaten Bekasi sudah membuka pendaftaran peserta didik baru (PPDB) untuk tahun ajaran 2025/2026.

Langkah ini dilakukan lebih awal sebagai strategi meningkatkan jumlah pendaftar mengingat setelah tahun lalu mengalami penurunan penerimaan hingga 30 persen.

Ketua Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Kabupaten Bekasi, Ahmad Syauqi, mengatakan bahwa saat ini hampir 90 persen sekolah swasta sudah mulai membuka pendaftaran. Upaya tersebut merupakan bagian dari ikhtiar untuk menekan kembali angka penurunan yang terjadi pada tahun sebelumnya.

“Ini merupakan strategi sekolah swasta agar penerimaan siswa baru bisa kembali meningkat, dan angka penurunan sebesar 30 persen itu bisa ditekan tahun ini,” ujarnya kepada Radar Bekasi.

Syauqi menjelaskan, BMPS terus melakukan pemantauan terhadap grafik penerimaan siswa baru untuk bahan evaluasi berkala. Meski baru tahap awal, minat calon peserta didik disebut sudah menunjukkan peningkatan dibanding tahun lalu.

“Info sementara, jumlah calon peserta didik sudah ada peningkatan dari tahun sebelumnya. Namun kami masih terus memantau perkembangannya,” ucapnya.

Berdasarkan data BMPS, saat ini terdapat sekitar 718 sekolah swasta di Kabupaten Bekasi mulai jenjang TK hingga SMK yang masih aktif menjalankan proses penerimaan siswa baru. Jumlah tersebut berpotensi bertambah seiring adanya dua kecamatan yang sedang membangun sekolah swasta baru.

Menurut Syauqi, setiap sekolah swasta memiliki keunggulan dan strategi masing-masing dalam menarik minat calon siswa, mulai dari program keahlian, kualitas pembelajaran, hingga fasilitas.

“Masing-masing sekolah swasta punya daya tarik sendiri. Kami berharap hal itu menjadi modal utama mereka untuk meningkatkan jumlah siswa baru tahun ini,” tambahnya.

Syauqi menyebut penerimaan siswa baru tahun lalu banyak dipengaruhi kebijakan pemerintah terkait pembatasan jumlah rombongan belajar (rombel) di sekolah negeri. Dampaknya, banyak sekolah swasta kekurangan peserta didik.

“Tahun lalu sejumlah sekolah swasta merasakan imbas kebijakan rombel. Ini menjadi catatan agar tahun ini pemerintah tidak mengulang kebijakan yang sama,” tegasnya. (dew)