RADARBEKASI.ID, BEKASI – Distribusi bantuan bagi warga terdampak banjir rob di wilayah Kecamatan Muaragembong Kabupaten Bekasi, belum merata. Kondisi ini dirasakan masyarakat Kampung Bungin, Desa Pantai Bakti.
Warga setempat sangat membutuhkan bantuan obat-obatan dan sembako untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kampung Bungin menjadi salahsatu titik yang terdampak banjir rob.
Berdasarkan data Pemerintah Desa Pantai Bakti, sebanyak 257 rumah dengan 306 kepala keluarga atau 883 jiwa terdampak akibat masuknya air laut ke daratan tersebut. Selama banjir, sebagian besar nelayan tidak dapat melaut.
Tokoh masyarakat Kampung Bungin, Rino, mengatakan bahwa mayoritas warga Kampung Bungin menggantungkan hidup dari hasil melaut. Namun selama banjir rob, mereka terpaksa tidak melaut karena khawatir dengan ombak besar serta risiko barang-barang di rumah hanyut.
“Sembako sama obat-obatan. Obat gatal, maag, panas, mereka pegal-pegal karena menguras lumpur. Yang jelas mereka gak bisa melaut, jadi kebutuhan sembako yang terutama,” kata Rino, Rabu (10/12).
Menurutnya, selama banjir rob, bantuan yang dirasakan warga baru berasal dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Sementara bantuan dari Pemerintah Kabupaten Bekasi belum mereka terima.
“Yang sudah masuk di Kampung Nelayan Muara Bungin Desa Pantai Bakti itu bantuan dari Provinsi Jawa Barat. Kalau dari Pemerintah Kabupaten di kampung saya belum,” tambahnya.
Selama banjir melanda, lanjut Rino, warga memenuhi kebutuhan sehari-hari dari sisa hasil melaut sebelumnya dan membeli kebutuhan secara mandiri. Bantuan sembako dan obat-obatan sangat dibutuhkan, meski kondisi rob kini mulai surut.
“Kondisi sekarang sudah landai, sudah surut tinggal paska rob, mereka masyarakat mayoritas bersih-bersih dalam rumah. Ada rumah lansia itu yang mau roboh,” terangnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi, Endin Samsudin, mengatakan bahwa untuk penanganan banjir rob di wilayah pesisir, termasuk Muaragembong, pemerintah daerah tengah berkoordinasi dengan perusahaan-perusahaan untuk menyalurkan bantuan bagi warga terdampak.
“BPBD kemarin sudah menyampaikan bantuan. Kemudian juga dari Dinas Perikanan, karena informasinya mereka yang punya tambak, ikannya kabur. Saya minta Pak Kadis Perikanan supaya kita carikan bantuan,” ujarnya.
Endin menegaskan, bantuan bisa berasal dari berbagai sumber, baik kementerian, CSR perusahaan, maupun pihak lainnya.
“Terserah mau ke kementerian atau mungkin CSR dan lain sebagainya, sehingga pemerintah itu hadir di tengah masyarakat yang sedang kesulitan,” tutup Endin. (ris)











