RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemerintah Kota Bekasi memperketat pengamanan menjelang perayaan Natal 2025 dengan memetakan kebutuhan keamanan di 99 gereja yang menggelar ibadah. Dari jumlah tersebut, 20 gereja besar ditetapkan sebagai titik prioritas karena memiliki jumlah jemaat yang tinggi.
Kasatpol PP Kota Bekasi, Nesan Sujana mengatakan gereja-gereja prioritas itu tersebar di sejumlah kecamatan, mulai dari Pondok Gede, Medan Satria, Rawa Lumbu, kawasan Terminal Bekasi, hingga Jati Sampurna dan Grand Galaxy City.
“Kami memastikan ibadah Natal berjalan aman, nyaman, tertib, dan kondusif. Harapan kami, Natal 2025 dapat mewujudkan harmonisasi dan kerukunan bagi seluruh warga Kota Bekasi,” ujar Nesan, Kamis (11/12).
Selain fokus pada pelaksanaan ibadah Natal, Satpol PP juga memetakan titik keramaian malam Tahun Baru yang tersebar di seluruh wilayah kota.
Beberapa lokasi diprediksi menjadi pusat kumpul masyarakat, seperti Summarecon Bekasi, pusat perayaan warga Medan Satria dan Bekasi Utara Kawasan Galaxy dan Pakuwon Mall yang sedang naik pamor Flyover Rawa Panjang dan Rawa Lumbu Citra Gran Pertigaan Pasar Rebo, Jati Asih Pondok Gede, yang kerap ramai oleh perayaan kembang api komunitas Tionghoa
Keramaian-keramaian ini, kata Nesan, sudah menjadi pola tahunan dan memerlukan pengamanan khusus.
Untuk memperkuat pengamanan, Pemkot Bekasi berkolaborasi dengan Kepolisian, TNI, Densus 88, hingga BNPT untuk mengantisipasi potensi radikalisme.
“Tidak semua kerawanan berasal dari keramaian. Ada kemungkinan gesekan yang bisa memicu paham radikalisme. Karena itu kami berkolaborasi lintas lembaga,” jelasnya.
Pemerintah juga mewaspadai cuaca ekstrem, terutama hujan deras dan potensi banjir yang kerap terjadi pada malam pergantian tahun.
Sebanyak 684 personel Satpol PP disiagakan untuk menempati pos-pos rawan dan mobilisasi lapangan. Armada pendukung berupa kendaraan roda dua, roda empat, hingga truk juga telah disiapkan.
Satpol PP turut melakukan pendataan detail terhadap setiap gereja, meliputi tema ibadah, jumlah jemaat, hingga nama pendeta, sebagai laporan resmi ke Dirjen Satpol PP dan Linmas Kemendagri.
Terkait potensi gangguan pada malam tahun baru, Nesan menyebut bahwa masyarakat kini lebih banyak menyalakan kembang api ketimbang petasan, dan itu pun biasanya terjadi di rentang waktu sekitar pergantian hari.
“Dari tahun ke tahun, Bekasi selalu kondusif. Tahun ini pun kami berharap semuanya berjalan aman, tertib, dan nyaman,” tutupnya. (rez)











