RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kondisi Jalan Baru Underpass atau Jalan Nonon Sonthanie kembali rusak. Lubang di sejumlah titik memaksa pengendara memperlambat laju kendaraan, bahkan bermanuver zig-zag untuk menghindari jalan berlubang yang kian membahayakan, terutama saat hujan deras dan luapan air kali.
Dalam kondisi cuaca cerah, lubang menganga terlihat jelas di ruas jalan tersebut. Namun saat hujan turun dan air kali meluap, permukaan jalan berubah becek dan licin, meningkatkan risiko kecelakaan bagi pengguna jalan.
Salah seorang pengguna jalan, Robi (27), mengatakan kerusakan jalan itu berpotensi membahayakan pengendara, terutama di jam sibuk. Tak jarang, pengendara terpaksa melintas ke jalur berlawanan demi menghindari lubang.
“Kadang ada yang masuk jalur lawan arah buat menghindari lubang. Kalau malam lebih berbahaya karena lubangnya tidak terlihat,” ujarnya, Senin (15/12).
Ia menambahkan, perbaikan jalan sempat dilakukan beberapa bulan lalu, namun hasilnya tidak bertahan lama. Robi berharap pemerintah memberikan solusi jangka panjang.
“Baru beberapa bulan lalu ditambal, sekarang sudah rusak lagi,” katanya.
Diketahui, ruas Jalan Nonon Sonthanie terakhir diperbaiki pada awal Oktober lalu. Namun persoalan utama yang belum terselesaikan adalah luapan air kali yang kerap menggenangi badan jalan.
Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi, Idi Sutanto, mengakui perbaikan sebelumnya hanya bersifat sementara dan belum optimal karena keterbatasan anggaran pada tahun ini.
“Dari analisa kami, seharusnya jalan ini menggunakan perkerasan rigid atau beton, karena air kali sering meluap,” ungkap Idi.
Perbaikan permanen dengan perkerasan beton direncanakan mulai awal 2026. Saat ini, DBMSDA tengah mempersiapkan tahapan pekerjaan tersebut.
“Rencananya Januari kita kerjakan dengan rigid beton,” ujarnya.
Selain perbaikan jalan, DBMSDA juga akan berkoordinasi dengan Perum Jasa Tirta (PJT) untuk menanggulangi luapan air kali. Langkah tersebut meliputi pengaturan operasional pintu air hingga rencana normalisasi kali.
“Kami akan berkoordinasi dengan PJT agar air tidak terus meluap. Kemungkinan Januari juga dilakukan pengerukan kali,” pungkasnya. (sur)











