Berita Bekasi Nomor Satu

Tahun Depan, Disdik Kota Bekasi Tambah IFP dan Perkaya Modul Pembelajaran

DIGITAL: Siswa SDN Pejuang VII, Kecamatan Medansatria, saat memanfaatkan IFP dalam kegiatan belajar mengajarnya, Selasa (16/12).

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sejumlah sekolah di Kota Bekasi telah memanfaatkan Interactive Flat Panel (IFP) atau papan interaktif digital dalam proses pembelajaran. Namun, jumlah perangkat tersebut masih sangat terbatas.

Selain penambahan IFP, Kota Bekasi juga perlu memperkaya modul pembelajaran agar program digitalisasi pendidikan yang diluncurkan presiden Prabowo Subianto pada pertengahan bulan lalu dapat berjalan optimal.

Transformasi pendidikan nasional ini membutuhkan keterlibatan semua pihak. Pada Selasa (16/12), Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Bekasi meninjau langsung pemanfaatan IFP dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) di SDN Pejuang VII, Kecamatan Medansatria.

“Kami mau melihat secara langsung papan interaktif ini berfungsi dan bermanfaat dengan baik atau tidak. Dan ternyata program pemerintah ini berjalan dengan baik,” kata Kepala Kejari Kota Bekasi, Sulvia Triana Hapsari, Selasa (16/12).

Sulvia memantau proses pembelajaran di dalam kelas dan menilai keberadaan IFP sangat membantu guru serta meningkatkan antusiasme siswa dalam mengikuti pelajaran.

Pendistribusian awal IFP ke sekolah-sekolah di Kota Bekasi disebut berjalan lancar. Seluruh sekolah di setiap jenjang pendidikan telah menerima IFP, meski baru satu unit per sekolah. Ia juga memastikan pihaknya bersama Pemkot Bekasi mendukung program digitalisasi pembelajaran ini.

“Semua sudah dapat, tapi satu sekolah baru dapat satu, sementara sebenarnya kebutuhan itu banyak ya. Yang pasti program pemerintah ini kita semua sangat mendukung,” tambahnya.

Berdasarkan informasi dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi, pemerintah pusat akan kembali mendistribusikan IFP ke sekolah-sekolah pada 2026. Selain itu, Pemkot Bekasi juga berencana menambah sebanyak 50 unit IFP pada tahun depan.

“Pemerintah Kota Bekasi berencana untuk menambah papan Interaktif dalam rangka memperkuat pembelajaran interaktif dan mendalam,” ungkap Kepala Disdik Kota Bekasi, Alexander Zulkarnain.

Namun, Alex menegaskan bahwa penambahan IFP saja belum cukup. Guru-guru juga perlu mengembangkan modul pembelajaran yang sesuai agar pemanfaatan teknologi ini benar-benar efektif.

“Nanti kita akan mengembangkan modul-modul nya mengarah ke pembelajaran interaktif, di mana modulnya itu kita lebih fokuskan ke tiga dimensi,” ucapnya.

Sejauh ini, menurut Alex, sekolah-sekolah di Kota Bekasi telah memanfaatkan IFP dalam proses pembelajaran. Meski belum digunakan pada semua mata pelajaran, IFP dimanfaatkan untuk menyampaikan materi yang dinilai sulit dijelaskan secara lisan.

“Tidak semua menggunakan papan interaktif itu, tapi yang sulit untuk dijelaskan bisa memanfaatkannya. Sebagaimana kita saksikan tadi, luar biasa manfaatnya untuk anak-anak, itu yang disebut dengan pembelajaran interaktif,” tambahnya. (sur)