RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dua mantan ketua umum ormas Islam terbesar se-Indonesia, Said Aqil Siroj dan Din Syamsuddin memberi pesan kepada ratusan para khatib se-Kota Bekasi, Selasa (23/12/2025).
Mantan ketua umum PBNU Nahdlatul Ulama (NU) dan PP Muhammadiyah itu menyampaikan materinya dalam kegiatan bertajuk Mudzakarah Khutoba di Islamic Center Bekasi.
Said Aqil Siroj dengan gayanya yang khas, bercerita pentingnya penyampaian khutbah dengan menguasai keilmuan, baik sejarah, seni, mantiq, balaghah, perbandingan mazhab, hingga filsafat.
BACA JUGA: Pondok Tahfiz Quran Islamic Center Kota Bekasi Tasyakuran Kelulusan Santri Hafiz
Dia mengawali materinya dengan bercerita betapa piawainya Nabi Muhammad dalam berdakwah, melalui kalimat-kalimat yang indah (syi’ir) yang menggerakkan jiwa orang Arab.
“Orang-orang Arab itu suka dengan Syi’ir. Mereka memperlombakan syi’irnya di Pasar Ukaz. Yang menang, syi’irnya digantung di dinding Kakbah. Tapi, syi’ir mereka tidak menggerakkan jiwa,” ungkap Said Aqil Siroj, ketum PBNU periode 2010-2022 itu.
Berbeda dengan Nabi Muhammad, imbuh pakar filsafat Islam jebolan Universitas Ummul Quro, Makkah ini, syi’irnya Nabi Muhammad bercerita tentang alam semesta, surga dan neraka, dan seterusnya. “Padahal, Nabi Muhammad seorang yang ‘ummi, tapi syi’irnya menggerakkan jiwa,” ujar kiai yang menulis disertasi doktoralnya berjudul Allah dan Alam Semesta Dalam Perspektif Tasawuf Falsafi.
Said Aqil Siroj mengajak para khotib di Bekasi untuk memperkaya materi khutbah mereka secara ilmiah. “Sehingga khutbah itu lebih ilmiah,” ajak pengasuh Pesantren Luhur Ats Tsaqafah, Jakarta.
Sementara, Din Syamsuddin mengajak para khatib untuk memperkokoh persatuan umat Islam dalam berkhutbah. “Apa yang disampaikan Kiai Said itu sudah kamil, syamil. Saya menambahkan pentingnya mengajak persatuan umat Islam dalam khutbah, terutama khotib Jumat,” jelasnya seraya mengajak umat Islam melakukan pemetaan dakwah. (zar)











