RADARBEKASI.ID, BEKASI BARAT – Bangunan SMPN 13 di Kota Baru, Bekasi Barat, Kota Bekasi atapnya ambrol. Kondisinya rusak parah dan tidak terawat sejak lama.
Sebagian atap plafonnya mulai mengalami kerusakan dan runtuh, khususnya di beberapa ruangan kelas.
Kepala Sekolah SMPN 13 Kota Bekasi, Tetik Atikah mengungkapkan, saat ini rungan kelas tersebut tidak lagi difungsikan mengingat kondisinya sangat membahayakan siswa dan guru.
“Khusus ruangan kelas itu sudah tidak layak huni, mengingat atapnya sudah banyak mengalami kebocoran ketika hujan. Plafonnya sudah banyak lepas,” ujar Tetik, Selasa (26/7).
Melihat kondisi seperti itu, Tetik mengaku pihaknya mengosongkan sementara ruang kelas tersebut untuk menghindari hal yang tidak diinginkan saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Tetik berharap, Pemkot Bekasi, khususnya dinas terkait memberi perhatian untuk melakukan renovasi dan perbaikan gedung SMPN 13 demi kelancaran aktivitas belajar mengajar.
“Supaya lebih efektif demi masa depan anak didik kita,” imbuh Tetik lagi.
Perlu diketahui, SMPN 13 Kota Bekasi memiliki 30 rombongan belajar (rombel) dengan jumlah per rombelnya sebanyak 43 siswa dan 27 orang guru PNS, 4 orang guru honorer serta 1 orang penjaga.
“Sedangkan untuk gedung sekolah ada enam unit gedung, lima unit gedung belajar yang masing- masing terdiri dari 30 ruangan kelas dan 1 gedung lagi terdiri dari ruang kepala sekolah dan guru,” ungkapnya.
Terpisah, Ketua Komisi 3 DPRD Kota Bekasi, Murfati Lidianto saat ditemui di ruang kerjanya mengatakan untuk fasilitas pendidikan tergantung dari pengajuan kepala sekolah yang bersangkutan.
Badan Anggaran (Banggar) DPRD, sambung Murfati, sudah mengajukan pembangunan fasilitas bangunan sekolah untuk tahun anggaran 2023.
“Kemungkinan besar akan direalisasikan di 2023 sesuai dengan permintaan anggaran dari semua kepala sekolah, termasuk mengenai gedung-gedung sekolah yang sudah rusak parah dan meja kursi dengan sumber anggaran dari APBD, bantuan provinsi dan pusat,” terangnya. (pay)











